Kota-kota Milan dan Bergamo telah sangat hancur. Bergamo sendiri sudah memiliki hampir 3.800 kasus yang dikonfirmasi.
"Saya belum pernah melihat begitu banyak orang mati di depan mata saya," katanya lebih lanjut.
Akibar lonjakan pasien, stok peralatan dan perlengkapan medis di beberapa rumah sakit di Italia pun mulai menipis.
Hingga pejabat setempat harus mengubah beberapa bangsal rumah sakit menjadi unit perawatan intensif darurat.
"Kami benar-benar di mata topan," terang Lorenzo D’Antiga, direktur departemen pediatrik di Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII di Bergamo.
Seperti diketahui, pada awal Maret lalu, lonjakan kasus virus corona harus membuat pemerintah Italia mengambil langkah yang tegas untuk menekan angka persebarannya.
Baca Juga: Virus Corona Merebak, Dude Harlino Protektif dengan Kedua Anaknya
Pada 8 Maret, Perdana Menteri Giuseppe Conte memberlakukan lockdown di wilayah Lombardy, Italia, yang secara efektif mengkarantina sekitar 16 juta orang.
Kebijakan ini dikeluarkan lebih dari sebulan setelah kebijakan serupa diberlakukan di China sebagai tempat virus itu pertama kali muncul.
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
| Source | : | NBCNews |
| Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
| Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |
