(BACA JUGA: Pola Makan Terbaik untuk Pekerja Shift Malam, Jangan Diabaikan ya!)
Hal ini diungkapkan oleh National Institute of Health.
Sel telur ini akan memulai perjalannya berkat bantuan hormon tubuhmu, biasanya sekitar 14 hari dari siklus menstruasimu.
Hormon-hormon ini juga memicu rahim untuk mempersiapkan lapisannya ketika sel telur dibuahi dan berubah menjadi bayi.
Sel telur yang dilepas dari rahim atau indung telur akan bertahan di saluran tuba atau tuba fallopi selama 12 hingga 24 jam untuk menunggu datangnya sel sperma.
Jika sel telur tidak dibuahi, maka secara teknis sel telur itu akan berubah menjadi darah mentruasi.
(BACA JUGA: 3 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut, yuk Simak!)
Dan jaringan rahim yang sudah dipersiapkan untuk menerima sel telur yang dibuahi akan mengalami peluruhan.
Peluruhan ini yang kemudian dikenal dengan menstruasi atau periode bulanan.
Ini adalah cara tubuh untuk mereset rahim setelah tidak ada proses pembuahan atau tidak hamil.
Ovulasi memiliki beberapa tanda.
Bagi sebagian besar orang, keputihan adalah indikator yang lebih jelas.
Apa kamu berovulasi atau mendekati ovulasi.
Cairan keputihan akan terlihat tebal dan berwarna putih.
Kamu juga berkonsultasi dengan dokter kandungan bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | womenshealthmag |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Fahrisa Surya |