Tekait plastik oranye pembungkus jenazah, hal ini sempat disinggung oleh Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr. Kariadi, dr. RP Uva Utomo.
Hal itu terpaksa dilakukan, agar virus yang ada pada jenazah, tidak menular kepada petugas medis yang manangani selama proses pemakaman.
“Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil, karena ukuran virus itu sangat kecil kan,”
“Kalau dengan plastik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Begitu pula diberlakukan bagi jenazah yang akan dikremasi, akan dibungkus dengan plastik kedap udara.
Alasannya adalah virus kategori airbone ini merupakan jenis virus yang media penularannya melalui udara.
Baca Juga: Demi Dapat Libur, Pria Ini Nekat Palsukan Surat Dokter dan Mengaku Positif Corona
Pemandangan ini jelas miris disaksikan, karena tak terlihat jenazah yang biasanya dibungkus kain kafan bagi kaum muslim, atau dibaringkan di dalam peti, bagi jenazah non muslim.
Selain itu, yang lebih memilukan lagi adalah, tak ada keluarga yang mengantar jenazah sampai ke liang lahat.
Tanpa ditandu oleh keluarga, jenazah hanya diantar oleh anggota paramedis yang diperkenankan mengantar.
Baca Juga: Andrea Dian Positif Terinfeksi Virus Corona, Ganindra Bimo Tulis Doanya untuk Sang Istri
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |