Para petugas medis bahkan menyentuh nadi dan urat pasien tanpa menggunakan perlengkapan, khususnya sarung tangan.
"Ini bukan dunia pertama lagi, ini perang," ucap Samantha Gonzalez, seorang perawat berusia 52 tahun, yang bekerja di ruang gawat darurat di Rumah Sakit Txagorritu, Basque, Vitoria.
Sementara itu, di Rumah Sakit Utama di Bergamo, Italia Utara, para petugas sedang berjuang untuk mengikuti arus pasien yang masuk.
Pihak berwenang berusaha untuk memindahkan pasien virus yang belum serius ke panti jompo lokal, yang dilengkapi dengan peralatan oksigen.
Sebelumnya, para lansia dipindahkan terlebih dahulu ke sebuah hotel.
"Hanya di departemen nefrologi, tiga dari 13 kolega jatuh sakit, salah satunya serius," kata Giuseppe Remuzzi, mantan Kepala Departemen Kedokteran di rumah sakit Papa Giovanni XXIII, Bergamo.
"Ini adalah situasi yang menakutkan dan mengerikan," lanjutnya.
(*)
Astagfirullah, Cuma Gara-gara Kuah, Pegawai di Rumah Makan Padang Ini Babak Belur Dikeroyok Pengunjung!
Source | : | Bloomberg |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |