“Sekarang, keadaannya berbeda mbak, mbok ya kalau mau bikin sensasi, enggak begini caranya.”
“Anda punya belasan juta follower, itu berarti Anda dipercaya oleh Tuhan untuk menyebarkan hal yang baik, untuk jadi contoh bagi masyarakat. Belasan juta follower, itu bagaimana suara Anda bisa didengar oleh 18 juta orang. Saya kecewa sekali, kenapa neglected banget.”
“Tapi enggak bisa, ini syuting terkahir,” kata Didit Maulana seolah menirukan ucapan Ria Ricis. “I don’t care man!” ceplos Didiet Maulana.
Baca Juga: Isolasi Diri di Rumah Bukan Jaminan Aman, Tetap Jaga Kebersihan dengan 5 Cara Ini
“Apakah ini akan menjadi hari terakhir buat Anda dan yang lainnya, kita enggak pernah tau. Nyawa orang itu sekarang sedang dipertaruhkan. Jadi, kita harus saling menjaga. Kita harus saling melindungi; keluarga, diri sendiri, lingkungan.”
“Apa yang Anda lakukan sangat tidak terpuji menurut saya. Dan kalau Anda lihat beberapa hari lalu saya posting, imbauan dari bapak Kapolri yang terhormat, tentang ketentuan bagaimana kita harus bersikap di era pandemik seperti sekarang ini.”
“Jadi, saya enggak mau cari ribut, saya enggak mau cari masalah. Saya hanya ingin memberi peringatan kepada Anda, follower banyak berarti ada tanggungan mental mbak. Itu berarti semua gerak-gerik mbak akan dijadikan panutan. Berarti Anda dipercaya untuk menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.”
Baca Juga: Mengisi Waktu Isolasi Anak di Rumah dengan Berolahraga, Begini 5 Tipsnya!
“Mudah-mudahan postingan ini bisa membuat mbak sadar, pasti lah emosi dulu lah ya. Namanya manusia pasti enggak terima dikritik. Tapi mudah-mudahan bisa membuka hati nurani mbak dan mari kira sehat bersama.”
“Saya doain mbak dan keluarga dan semua kru yang hari ini terlibat, sehat semua. Jangan ada yang sakit, kita jaga lingkungan kita dari pandemik,” tutup Didiet Maulana.
Menurut cerita Didiet, keresahan warga itu diketahui dari temannya sendiri, yang kebetulan tinggal di komplek perumahan, di mana Ricis menjalani syuting.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Anggita Nasution |
Editor | : | Okki Margaretha |