Grid.ID - Belakangan ini heboh pemberitaan tentang alat pelindung diri (APD) yang dikirim dari China justru berlabelkan 'made in Indonesia'.
KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo menjawab pertanyaan terkait alat pelindung diri (APD) dari Cina yang bertuliskan 'Made in Indonesia.'
Pertanyaan itu belakangan marak ditujukan kepadanya.
Baca Juga: Hari Kesembilan Isolasi Mandiri, Uya Kuya Disebut Mulai Halu Sampai Sebut Kucingnya Sebagai Monyet!
Agus menjelaskan hal tersebut lewat akun Twitter pribadinya @aw3126, Selasa (24/3/2020).
Terkait hal tersebut, Tribunnews mendapatkan izin Agus untuk mempublikasikan penjelasannya itu.
"Silakan," kata Agus ketika dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (24/3/2020).
Dalam cuitannya, ia mengatakan selama dua hari belakangan mendapat banyak pertanyaan dari media kenapa APD yang diimpor ada tulisan 'Made in Indonesia.'
Menurut Agus, pabrik APD memang banyak berada di Indonesia.
Tidak hanya APD, banyak produk terkenal seperti pakaian, sepatu, tas, dan lain-lain yang pabriknya juga berada di Indonesia.
Agus mengatakan, pabrik di Indonesia banyak membuat produk terkenal luar negeri.
Namun, pabrik tersebut hanya berperan sebagai penjahit, sedangkan bahan baku hampir seluruhnya dari pemilik merek tersebut.
"Sedangkan Indonesia hanya diminta untuk menjahit dan merapikannya agar jadi APD yang siap pakai," papar Agus dalam cuitannya.
Baca Juga: Dianggap Lebih Berbahaya, Ini Beda Hantavirus dengan Virus Corona
Agus mengatakan, setelah APD selesai, maka harus dikirim balik ke pemiliknya untuk dipakai sendiri atau dijual kembali ke mana saja, dan bisa juga dijual ke Indonesia lagi.
Agus juga mengungkapkan beberapa waktu lalu Bea Cukai mendapati APD yang akan diekspor ke Korea, padahal itu APD memang punya Korea.
Namun, lanjut Agus, karena kita sedang butuh, maka ditahan dahulu agar bisa dipakai di Indonesia.
Agus melanjutkan, setelah negosiasi dengan Kedubes Korea, maka disepakati setengah ekpor ke Korea, dan setengah untuk kita.
"Itulah kenapa APD yang dipakai made in Indonesia. Bisa jadi APD bantuan Cina seperti itu juga."
"Jadi jangan heran jika APD bantuan Cina atau beli di Cina tapi made in Indonesia," terang Agus dalam cuitannya.
Sebelumnya, Komisi IX DPR banyak mendapat laporan dari masyarakat soal petugas kesehatan di berbagai daerah, yang menyulap jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD).
Hal ini terpaksa dilakukan karena minimnya stok APD di sejumlah daerah.
"Sarana prasarana kesehatan harus ditunjang oleh pemerintah."
"Kondisi sekarang cari masker saja susah."
"Saya komunikasi dengan teman di daerah, ada tenaga medis pakai jas hujan sebagai APD."
"Ini memprihatinkan," tutur anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani, saat menjadi narasumber dalam diskusi bertema 'Covid-19 ujian kebersamaan kini, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Netty, pemerintah harus segera menyiapkan APD hingga ke pelosok daerah, termasuk menjelaskan SOP penggunaan APD.
Netty tidak ingin tenaga medis dikorbankan karena kurangnya APD.
"Jangan korbankan tenaga medis. Mereka sudah bekerja, mengabdi dengan benar," tuturnya.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah juga menerima informasi banyak keluhan di daerah soal minimnya stok APD.
"Ada keluhan RS daerah soal APD."
"Menurut informasi akan disediakan BUMN."
"Katanya bahan baku dari impor, mungkin ada hambatan produksi karena corona."
"Distribusi APD itu ada di Dinas Kesehatan Provinsi baru ke RS yang dituju," paparnya.
Harif menambahkan, sesuai ketentuan, satu APD digunakan oleh perawat untuk menangani satu pasien.
Setelah selesai, APD bisa langsung dibuang.
Kondisi saat ini jauh bebeda, kenyataannya di lapangan satu APD yang dikenakan perawat digunakan satu sif selama dirinya bertugas di rumah sakit.
"Kondisi saat ini satu APD dipakai satu sif sampai perawat selesai tugas."
"Harusnya satu pasien, satu APD. Beda pasien, ganti APD."
"Karena kurang jadi ada yang menggunakan jas hujan."
"Meski sama-sama dari plastik, tapi kan plastik jas hujan bisa ditembus virus," ucapnya. (Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul INI Penjelasan BNPB Soal APD dari Cina Made in Indonesia
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |