Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kehilangan seorang ibu tentu bukanlah hal yang mudah.
Ya, kabar berpulangnya ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, tentu saja menjadi duka mendalam bagi segenap keluarga.
Terlebih bagi Presiden Joko Widodo, selaku putra pertama dari Sudjiatmi Notomiharjo.
Di tengah perjuangannya menyelamatkan masyarakat Indonesia dari wabah corona, Presiden Joko Widodo justru harus kehilangan ibunda tercitntanya.
Melansir dari Kompas.com pada Kamis (26/3/2020), kabar berpulangnya ibunda tercinta telah dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi mengonfirmasi hal tersebut di kediamannya di kawassn Sumber, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu malam (25/3/2020).
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sang ibunda telah menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi (DKT) Surakarta.
Setelah empat tahun berjuang melawan penyakit kanker, kini Sudjiatmi Notomiharjo tutup usia di umur 77 tahun.
"Tadi sore pada pukul 16.45 WIB berpulang kehadirat Allah SWT ibunda kami, Bu Sudjiatmi Notomiharjo, yang kita tahu bahwa ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker," kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Rabu malam.
Presiden Jokowi juga menyampaikan apabila sang ibunda sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto sebelum dipindahkan ke RST Slamet Riyadi Solo.
"Kita semuanya sudah berusaha, berikhtiar, berobat utamanya di RSPAD Gatot Subroto tapi memang Allah sudah menghendaki," kata Jokowi.
Atas nama keluarga besar, Presiden Joko Widodo memohonkan doa pada mediang ibunda tercinta.
"Atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosa-dosanya diampuni Allah SWT dan khusnul khotimah," ucap Jokowi.
Sementara itu melansir dari Instagram Gibran Rakabuming Raka selaku cucu dari Sudjiatmi Notomiharjo menyampaikan sosok eyang tercintanya.
Meskipun telah mengidap kanker sejak empat tahun terakhir, Eyang Sudjiatmi diakui Gibran adalah sosok yang kuat dan tangguh.
Sebab selama ini sang nenek tak pernah menunjukkan rasa sakitnya itu kepada anak dan cucunya.
"Empat tahun Eyang Noto gerah(sakit), tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya," ujar Gibran.
Bahkan menurut Gibran, eyang Sudjiatmi masih terus menjalankan aktivitas dan mendatangi berbagai kegiatan soasial.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Presiden Joko Widodo Sampaikan Perempuan Membangun Peradaban Bangsa
"Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," ujarnya.
"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau," tambahnya.
Kini keluarga besar mengaku sangat kehilangan dan berduka atas kepergian nenek yang akarab disapa dengan sebutan eyang Noto itu.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Presiden Joko Widodo Sampaikan Perempuan Membangun Peradaban Bangsa
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau," ujar Gibran.
"Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik," tambahnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |