Baca Juga: Dibatasi Tembok, Ibunda Jokowi Dimakamkan di dalam Joglo Seluas 10 Meter
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah
Menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Dia masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang-kadang naik becak, atau meminta diantar sopir," ungkap @gibran_rakabuming
Selain itu sang nenek tak pernah bosan untuk mendoakan cucunya agar menjadi orang yang berguna bagi orang banyak.
"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam kegiatan beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak," sambungnya.
Gibran pun meminta doa agar segala dosa almarhumah selama di dunia diampuni, serta amal ibadahnya diterima.
"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan diberkahi surga terbaik," lanjutnya.
"Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup," tutur @gibran_rakabuming.
Sementara itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak berbondong-bondong menghadiri pemakaman Eyang Noto.
Lantaran situasi bangsa Indonesia kini tengah memerangi penyakit virus corona.
Ia pun mengimbau untuk masyarakat tetap berdiam di rumah saja.
"Bukan berarti keluarga melarang, tetapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengambil kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," paparnya.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | |
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |