"Hanya (dokter dan perawat) di rumah sakit satu itu saja, Rumah Sakit Persahabatan. Saya kira ini hanya penyimpangan saja, kecil," pungkasnya.
Kabar ini lantas dibagikan oleh jurnalis Kompas TV, Sofie Syarief lewat Twitter pribadinya @sofiesyarief pada 21 Maret 2020.
"Tadi Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Pak Harif Fadhillah bilang perawat (dan sejumlah dokter) mulai jadi sasaran stigmatisasi warga. Beberapa cerita masuk soal upaya pengusiran oleh tetangga karena dianggap jadi pembawa virus. Bahkan anak-anaknya jadi sasaran," tulis Sofie Syarief dalam cuitannya.
Baca Juga: Imbas Pandemi Virus Corona, Sidang Cerai Limbad dan Benazir Endang Diundur
Unggahan ini pun mendapatkan banyak tanggapan lantaran hingga berita ini ditulis telah disukai 4.832 netizen dan diretweet sebanyak 5.584 kali.
Siapa menyangka, nasib serupa juga dirasakan oleh staf medis lainnya yang mengaku mendapat perlakuan diskriminatif usai mereka menangani pasien positif virus corona.
Bahkan di kolom balasan tampak beberapa netizen ikut membagikan kerabatnya yang berprofesi sebagai perawat kini mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari tetangga sekitar.
“Kakakku perawat dan ada temannya yang sesama perawat harus dirumahkan buat isolasi karena ada kontak sama pasien corona dan selama isolasi banyak ibu-ibu gosipin dia bahkan anak-anak mereka terang-terangan ke depan rumahnya cuma buat teriakan dia ‘corona’,” tulis akun @pputri707.
“Iya sama banget, kakak aku juga perawat. Ga sengaja liat pas lagi di depan rumah dia disinisin trus orang yang 1 kayak muka keselnya gitu bisik-bisik ke orang 2 ‘Dia semalam abis tanganin pasien meninggal covid’. Terus langsung disinisin deh huhuhu,” @dizzriee. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |