Dampak buruknya adalah perubahan fisiologis dan hormonal yang bisa mengubah cara kerja fungsi kelenjar.
(BACA JUGA: Atas Permintaan Ibunya, Pangeran Charles Gantikan Ratu Elizabeth II Sebagai Pemimpin Persemakmuran Inggris)
Dan beberapa pada beberapa wanita, perubahan tersebut bisa memicu penyakit Graves atau hipertiroidisme.
Selain perubahan fisiologis dan hormonal, faktor lain yang berpengaruh adalah stres, riwayat kesehatan keluarga, memiliki gangguan autoimun lain dan merokok.
Sebagai wanita hamil atau yang baru saja melahirkan, kamu tidak boleh merasa stres tentang penyakit ini.
(BACA JUGA: Bukan Karena Anoreksia, Aktris Jenny Mollen Bagikan Foto yang Buat Wanita Ikut Waspada)
Suatu kehamilan bisa merangsang kelenjar tiroid dan menyebabkan peningkatan fungsinya.
Biasanya masalah ini sembuh sendiri selama fase akhir kehamilan.
Penjelasan ini diungkapkan oleh Susan Besser, MD seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center, Baltimore kepada Yahoo Lifestyle.
Sekitar 5 hingga 10 persen wanita akan memiliki masalah semacam tiroid ketika mereka melahirkan.
(BACA JUGA: Sweater Motif Garis Jessica Iskandar Ini Harganya Cuma Rp 300 Ribuan, Minat Kembaran?)
Dan untungnya, masalah tiroid ini bisa disembuhkan pasca melahirkan dengan pengobatan.
Jika seorang wanita mengalami gejala Graves pada kehamilan pertama, maka wanita tersebut berisiko tinggi untuk mengalami hal yang sama di kehamilan berikutnya.
(BACA JUGA: Contek Effortless Style ala Dakota Fanning Biar Nggak Tampil Monoton)
Jadi, ketika kamu mengalami penurunan berat badan yang abnormal, kecemasan yang tinggi, kelelahan, kelenjar tiroid membesar seusai melahirkan segera periksakan diri ke dokter. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Justina Nur L |