Grid.ID - Semenjak ditetapkannya Coronavirus Disease (Covid-19) sebagai pandemi global oleh WHO, seluruh kegiatan sosial di berbagai negara, termasuk di Indonesia, seketika berhenti.
Imbauan untuk melakukan physical distancing, yaitu menjaga jarak untuk menurunkan kurva penularan Covid-19, membuat banyak orang memilih beraktivitas dari rumah. Tidak ada kegiatan duduk-duduk di kafe sambil menikmati suasana dan secangkir kopi.
Acara-acara akbar di luar ruangan dan melibatkan banyak peserta yang sudah dipromosikan sejak jauh-jauh hari, berganti format menjadi live streaming. Semua perusahaan memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah. Anak-anak sekolah pun belajar dari rumah.
Lalu, ada satu pertanyaan. Bagaimana dengan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 yang sudah dicanangkan sejak awal tahun?
Pasalnya sensus penduduk melibatkan seluruh penduduk Indonesia dan memerlukan kontak langsung antara petugas sensus dengan penduduk. Seperti kita ketahui selama ini sensus penduduk dilakukan dengan metode pengumpulan data wawancara.
Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 hampir berbarengan dengan diterapkannya physical distancing, belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah sesuai imbauan Presiden Joko Widodo.
Beruntungnya, Sensus Penduduk 2020 diselenggarakan dengan menggabungkan dua metode pengumpulan data, secara online dan melalui wawancara.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, mengatakan kegiatan rutin setiap 10 tahun sekali yang digelar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik tersebut, dilakukan dengan dua metode menanggapi semakin kompleksnya cakupan sensus dan mobilitas penduduk.
“Semakin kompleksnya mobilitas penduduk menjadi tantangan, namun harus tetap dihadapi. Keberhasilan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) merupakan tanggung jawab bersama,” tutur nya.
Sensus Penduduk Online diselenggarakan pada 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020 melalui situs sensus.bps.go.id. Namun sayang, hingga saat ini, menjelang berakhirnya Sensus Penduduk Online, partisipasi masyarakat masih minim.
Dalam suatu kesempatan Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS, Margo Yuwono, mengatakan bahwa, BPS menargetkan setidaknya 22,9 persen dari total penduduk Indonesia mengikuti SP Online ini.
’’Hingga minggu ketiga sensus penduduk online, kurang lebih ada 17 juta orang yang respons ke web. Sekarang rata-rata per hari ada 350 ribu yang akses. Kami berharap bisa mencapai target 400 ribu orang per hari,’’ tuturnya.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |