Padahal cara untuk mengikutinya sangatlah mudah dan hanya butuh waktu rata-rata lima menit per orang. Seperti yang dituturkan Samuel, salah seorang mahasiswa yang ikut dalam salah satu acara bertajuk Ngisi Bareng (Ngibar), di kampus Universitas Binus Jakarta belum lama ini.
Samuel mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mengisi Sensus Penduduk Online. “Saya simpan sementara dulu, saya lanjutkan di rumah untuk data orang tua dan perumahan, supaya akurat,” ujar Samuel.
Oleh sebab itu sebelum periode sensus online berakhir BPS berharap masyarakat segera mencatatkan dan memperbarui informasi diri serta keluarganya secara akurat.
Sebab data-data hasil Sensus Penduduk tahun 2020 ini akan menentukan masa depan Indonesia 10 tahun kedepan. Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh, pemerintah dapat menentukan kebijakan yang jitu dalam hal pendidikan, kesehatan, insfrastruktur, serta hal ihwal lainnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Hasil pendataan sensus juga terkait erat dengan langkah yang akan diambil pemerintah di masa depan. Pemerintah akan dapat memproyeksikan dan memperkirakan berapa kebutuhan yang diperlukan.
Data tersebut juga akan menjadi dasar masuknya investasi asing dan domestik, karena berhubungan dengan sektor konsumsi yang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Saat mengisi Sensus Penduduk Online, BPS juga mengimbau masyarakat untuk jangan lupa menyiapkan Kartu Keluarga, KTP, buku nikah, dokumen cerai, surat kematian termasuk milik anggota keluarga tambahan jika memungkinkan.
Bagi masyarakat yang belum berpartisiasi dalam Sensus Penduduk Online, masih ada kesempatan untuk berpartisipasi. Petugas sensus resmi dari BPS akan mendatangi rumah penduduk untuk melakukan sensus metode wawancara pada 1–31 Juli 2020. (Advertorial)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |