Christina bercerita bahwa selama diisolasi, kondisinya sangat lemas dan sulit bernapas.
"Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas bernapas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis," ungkap Christina.
Selama mendapat perawatan intensif di ruang isolasi, Christina tidak tahu dan tidak diberitahu jika ia positif corona.
Dokter hanya menyampaikan jika Christina harus sembuh, harus kuat dan tidak putus asa dalam berdoa.
"Ibu harus sembuh, Ibu sehat, karena hanya Ibu yang bisa membantu diri Ibu sendiri, imun Ibu yang membentengi Ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," ucap dia.
Christina mengakui jika selama dirawat di ruang isolasi, adalah hari-hari paling berat dalam hidupnya.
Setelah 5 hari berada di ruang isolasi dengan peralatan lengkap, Christina kemudian dipindahkan ke ruang isolasi tanpa peralatan.
"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, Ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya. Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi, masih di ruang isolasi juga," kata dia.
Kronologi Miris Siswa SD Duduk di Lantai Gara-gara Nunggak SPP, Tunggu Dana BOS dan KIP Cair
Source | : | Kompas.com,Surya |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |