Maka tak heran jika James muda dapat mengenyam pendidikan formal terbaik.
Jenjang karier James Buchanan di ranah politik dimulai ketika ia lima kali secara berturut-turut terpilih sebagai Dewan Perwakilan Rakyat negara bagian Pennsylvania.
Berkat kemahiran debat dan ahli dalam bidang hukum, karir politik James Buchanan berjalan mulus.
Dibawah kabinet presiden ke 11 AS, James K.Polk, James Buchanan bahkan menjabat menjadi duta besar AS untuk Rusia dan sempat menjadi Menteri Luar Negeri AS.
Pada tanggal 4 Maret 1857, James Buchanan dilantik sebagai Presiden AS ke-15 setelah memenangi pemilu.
Namun ia sempat dikecam habis-habisan oleh rakyatnya lantaran dirinya mendukun gerakan pro perbudakan di Amerika.
Gegara sikapnya itu terjadilah Perang Saudara di Amerika pada tahun 1861-1865.
Kepemimpinan James Buchanan dinilai sangat mudah digoyahkan lantaran dirinya seperti kehilangan sikap tegas, kuat dan berkharisma seperti saat dirinya menjadi duta besar maupun menteri luar negeri AS.
Namun yang membuat rakyat Amerika geleng-geleng kepala bukan hanya itu saja.
James Buchanan sang presiden diketahui ialah seorang penyuka sesama jenis (Homoseksualitas).
Bahkan penyimpangan seksualnya ini sudah kepergok saat dirinya belum menjabat sebagai presiden dan diketahui dirinya menjalin hubungan asmara dengan wakil presiden ke-13 AS saat itu, William Rufus King.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | history.com,biography.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |