Seandainya dipasang di dalam rumah, maka panas akan masuk ke dalam ruangan, sehingga banyak yang memilih memasang di luar rumah, seperti bangunan-bangunan tua di Prancis dan Italia.
Belakangan ini, atap rumah dicat dengan menggunakan pigmen spesial untuk memantulkan radiasi dari matahari, tidak hanya sekadar cahaya yang terlihat tapi juga hingga sinar infra merah.
Hal ini dapat menurunkan suhu udara hingga lebih dari 10°C dibandingkan dengan cat biasa.
Kemudian, lapisan cat terbuat dari bahan yang sudah diseleksi untuk jendela juga menjaga panas Matahari di luar ruangan, tapi cahaya dapat masuk.
Ada juga pelapisan fotokromik yang berubah tergantung pada intensitas cahaya yang masuk, mirip seperti kacamata hitam.
Lebih lanjut, pelapisan termokromik, yang akan bertambah gelap saat udara panas.
Cat termokromik, yang bisa menyerap cahaya dan panas saat udara dingin dan memantulkan kembali saat udara panas, sedang dikembangkan.
Air dapat menyerap panas dan menguap.
Saat uap air yang panas naik, maka akan mendorong udara dingin ke bawah.
Fenomena sederhana ini menjadi dasar pengembangan sistem pendinginan, yaitu menggunakan air dan ventilasi alami untuk mengurangi suhu dalam ruangan.
Teknik yang digunakan untuk penguapan air antara lain semprotan, pipa semprot otomatis (untuk membuat kabut), bantalan yang lembab atau material berpori seperti alat penguapan terbuat dari keramik yang berisi air.
Beberapa laporan menyatakan bahwa sistem ini bisa menurunkan suhu 14 serajat Celcius hingga 16 derajat Celcius di beberapa bangunan.
Merinding! Detik-detik Raffi Ahmad Tabrak Ariel NOAH saat Touring Naik Bentor di Sumatera Utara, Begini Kondisi Mantan Luna Maya
Source | : | nationalgeographic.co.id,nova.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |