Dengan begitu, rilekskan suara kamu ke nada yang lebih hangat dan rendah.
Komunikasi dengan panggilan video cenderung lebih dipengaruhi oleh isyarat heuristic, seperti seberapa disukainya mereka memandang pembicara daripada kualitas argumen yang disampaikan oleh pembicara.
Jadi, lebih baik ketika kamu menjadi presenter di konferensi video, kamu perlu menekankan sinyal nonverbal tentang kesukaan dan kehangatan, seperti sedikit condong ke depan, tersenyum, menunjukkan telapak tangan, dan sebagainya.
3. Jangan jadikan teknologi pengganti permanen
Strategi komunikasi apa pun memang membutuhkan keterampilan.
E-mail yang dibuat dengan baik bisa lebih efektif daripada pertemuan tatap muka yang tidak ditangani dengan baik.
Tetapi untuk tingkat keterlibatan dan koneksi tertinggi, untuk membangun, dan memperdalam hubungan, tatap muka tidak dapat disangkal merupakan media komunikasi terkaya dan paling efektif.
Interaksi manusia tatap muka tetap menjadi yang paling kuat.
Teknologi mungkin membuat kita lebih dekat, tetapi belum ada yang dapat sepenuhnya menggantikan keintiman dan kedekatan manusia secara tatap muka.
(*)
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |