Carol Povey, direktur National Autistic Society's Centre of Autism di Inggris mengungkapkan, menilai kembali peran Asperger akan menciptakan diskusi yang intens antara para penyandang sindrom Asperger dan keluarga mereka.
"Kami berharap temuan ini dapat memicu diskusi besar terutama bagi mereka yang intens dengan isu terkait sindrom Asperger" ujar Povey.
Meski demikian, Povey berharap para penyandang sindrom Asperger dan keluarga tidak perlu terbebani dengan adanya 'usaha pelurusan sejarah' ini.
"Jelas, tidak seorang pun dengan sindrom Asperger harus terbebani akibat pelurusan sejarah yang cukup mengganggu ini" tambah Povey.
Sebuah Pameran Mengungkap Kisah Anne Frank dan Sahabat Pena-nya di Amerika Serikat
Istilah sindrom Asperger pertama kali diperkenalkan tahun 1981 oleh Dr. Lorna Wing.
Penyandang sindrom Asperger dikategorikan sebagai mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata namun memiliki kesulitan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Para peneliti di Molecural Autism menduga saat mengabadikan nama Hans Asperger dalam sindrom itu, Dr. Lorna Wing tidak menyadari hubungan erat Asperger dengan Nazi dan tanggung jawab Asperger atas kasus pembunuhan massal dalam program euthanasia. (*)
5 Tips Liburan Bareng Teman yang Gampang Kedinginan, Pastikan Bawa Minuman Hangat ya!
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |