Laporan wartawan Grid.ID, Andriana oky
Grid.ID - Dikatakan kesehatan wanita sangat sensitif.
Dan memang benar adanya bahwa kesehatan wanita itu jauh lebih sensitif dari kaum pria.
Kali ini kita ngak akan membicarakan tentang kesehatan organ reproduksi.
Mata juga meruapakan anggota penting tubuh yang lain.
Dan salah satu penyakit yang selalu menghantui wanita adalah dry eye.
(BACA JUGA: Waspada! Wanita Berisiko Tinggi Alami Dry Eye, Begini Penjelasanya)
Wanita memiliki risiko tinggi terkena dry eye ini dikarenakan hormon yang ada dalam tubuh wanita.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Nina Asrini Noor, SpM seorang dokter spesialis mata RS Mata JEC.
Baru-baru ini dalam rangka memperingati Hari Kartini, RS Mata JEC melakukan kegiatan periksa mata pada 1000 orang wanita.
Berbicara tentang dry eye tidak bisa lepas dari bahasan mengenai lapisan air mata atau tear film.
Mengutip dari penjelasan dari Dr Nina ada 3 mekansisme penyebab timbulnya dry eye.
(BACA JUGA: Ingin Tubuh Lebih Tinggi, Cukup Lakukan 5 Gerakan Super Sederhana Ini)
Namun sebelum itu kamu perlu mengetahui bagian dari tear film karena dry eye menyerang bagian ini.
Tear film atau lapisan air mata terbagi atas tiga komponen utama yaitu minyak (lipid), air (aquoeous) dan lendir (mucin).
Pada mata yang sehat, produksi tear film berlangsung terus menerus.
Di setiap kedipan mata, air mata terdistribusi merata yang berfungsi menjaga permukaan mata tetap terlubrikasi sekaligus melindungi mata dari iritasi, benda asing dan mikroorganisme.
Ketika kamu terkena dry eye, komposisi air mata berubah fungsi dan terganggu.
(BACA JUGA: Awas! Konsumsi Parasetamol Saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Autisme Pada Anak, Begini Penjelasannya)
Penglihatanpun bisa terpengaruh karena air mata di permukaan mata berperan penting dalam memfokuskan cahaya.
Ada 3 mekanisme yang jadi penyebab timbulnya dry eye, diantaranya sebagai berikut.
1.Meiboiman Gland Dysfunctional (MGD)
Kondisi dimana kelenjar meibom yang berperan menghasilkan minyak atau lipd tersumbat.
2.Evaporative Dry Eye (EDE)
Kondisi peningkatan penguapan air mata akibat ketidakstabilan lapisan minyak (lipid)
3.Aqueous Deficient Dry Eye (ADDE)
Penurunan produksi komponen aqueous karena penyakit autoimun seperti Sjrogen Syndrome, Lupus dan Rheumatoid Arthritis.
Diantara ketiga hal diatas, MGD menjadi penyebab dry yang paling sering.
Untuk mendeteksi dry eye, beberapa metode bisa dilakukan mulai dari kuisioner, Schirmer Test untuk menilai volume air mata.
Tear Break Up Time (TBUT) untuk menilai stabilitas air mata, Ocular Surface Staining untuk meninlai derajat peradangan dan kerusakan mata hingga Tearscope dan Meibogrpahy untuk menilai kondisi kelenjar meibom di kelopak mata.
Lebih lanjut Dr Nina menjelaskan bahwa meski belum memiliki gejala yang tertentu, ada baiknya dilakukan pemeriksaan secara berkala dan menyeluruh agar risiko dry eye bisa dihindari. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Fahrisa Surya |