Bukan hanya satu saja pohon beringin Pillalamarri di kawasan hutan Mahabubnagar Chukka Ganga Reddy.
Tapi sebanyak empat hektar tanah disana ditumbuhi beringin Pillalamarri.
Karena usia pohon dan sudah jarang ada lagi pohon serupa di negara India, maka beringin Pillalamarri menjadi obyek wisata yang dikunjungi 12 ribu turis setiap tahunnya.
Layaknya manusia yang semakin tua tubuhnya juga semakin bongkok, pohon beringin Pillalamarri ini sekarang tumbuh membungkuk ke tanah bukan keatas.
Gara-gara membungkuk sampai hampir menyentuh tanah memudahkan semut, rayap dan jamur menghinggapi batang pohon beringin Pillalamarri.
Namun diantara serangga itu yang paling merugikan adalah rayap.
Rayap yang menghinggapi batang dan ranting beringin Pillalamarri dan memakannya.
Hal itu menyebabkan batang pohon membusuk dan rusak terancam mati.
Petugas hutan Mahabubnagar Chukka Ganga Reddy kemudian mengambil tindakan pencegahan dengan menyemprotkan cairan pembasmi serangga ke pohon beringin Pillalamarri tapi tidak melihat adanya perbaikan pada pohon itu.
Jadi mereka mencoba metode lain untuk mencegah rayap memakan lagi batang-batang pohon legendaris itu.
Ratusan botol infus berisi zat Klorpirifos kemudian digantungkan pada ranting-ranting pohon kemudian selangnya dimasukkan kedalam cabang-cabang beringin Pillalamarri.
Petugas menginfus pohon tua itu layaknya manusia.
Untungnya metode ini berhasil dan perlahan-lahan rayap terbunuh karena mereka memakan daging pohon yang sudah mengandung zat racun serangga Klorpirifos tadi.
Kini untuk jaga-jaga setiap harinya pohon tua ini selalu dipasangi infus agar tidak ada lagi rayap yang memakannya.
Departemen kehutanan India akan memberikan status beringin Pillalamarri sebagai warisan kebudayaan nasional India dan keberadaannya akan dilindungi undang-undang.(*)
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura
Source | : | atlasobscura |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |