5 korban di Rumah Sakit Graha Bunda-Idi Rayeuk, 18 orang di Rumah Sakit Zubir Mahmud-Idi Rayeuk, dan 19 orang di Rumah Sakit Abdul Aziz-Pareulak.
Hingga pukur 6.00 pagi tadi (26/4/2018), api masih terpantau berkobar dan berusaha untuk dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran atau Damkar.
Naas, sumur yang terbakar ini diketahui adalah pengeboran minyak ilegal.
Baca : 4 Peregangan Pagi Hari yang Bisa Dilakukan di Tempat Tidur, Cocok nih Buat Kamu yang Mager
Vice President Communication and Relation PT Pertamina (Persero), Adiatma Sarjito, mengatakan pada Kompas.com bahwa sumur ini merupakan pengeboran ilegal atau illegal drilling.
Adiatma juga menambahkan, walaupun Pertamina menyesalkan tragedi ini, pihaknya melalui Pertamina EP turut membantu penanganan kebakaran dan ledakan di lokasi tersebut.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro mengatakan pada Kompas.com bahwa saat ini tim dari PT Pertamina dan PT Medco sedang berupaya untuk memadamkan api.
Selain itu, tim terpadu Polri/TNI/BPBD dan SAR turut berada di lokasi kejadian untuk membantu pemadaman api.
Baca : Ingin Menikah, Kevin Aprilio Mendapat Wejangan dari Addie MS dan Memes
Pihak kepolisian juga telah memasang garis pembatas dengan radius 200 meter dari lokasi kejadian agar tidak ada warga yang mendekat ke zona bahaya kebakaran.
Usaha pengeboran minyak secara tradisional memang marak dilakukan di Kabupaten Aceh Timur beberapa tahun terakhir ini.
Pernyataan dari Anggota DPR Aceh, Iskandar Usman Alfaraki pada Kompas.com mengungkap, ribuan kepala keluarga selama ini telah menganggap kegiatan tersebut sebagai mata pencaharian utama mereka.
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |