Berlian terbentuk ratusan kilometer di bawah permukaan, karena karbon diperas di bawah suhu dan tekanan yang kuat.
Pipa Kimberlite membawa permata ke permukaan dalam letusan yang terkadang naik lebih cepat dari pada kecepatan suara.
Haggerty mengatakan bahwa lebih dari 6000 pipa kimberlite yang dikenal di dunia, sekitar 600 berisi berlian.
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 60 yang cukup kaya dengan kualitas berlian yang layak ditambang.
(BACA: Mas Kawin Berlian, Emas dan Uang Jadi Bukti Cinta Vicky Prasetyo Kepada Angel Lelga)
Afrika Barat memiliki banyak operasi "artisanal" di mana orang-orang menyaring sedimen sungai untuk sesekali berlian terkikis dari pipa kimberlite ke hulu.
Tapi beberapa pipa telah ditemukan di hutan lebat.
Haggerty, yang telah bekerja di Liberia sejak tahun 1970an, dalam beberapa tahun terakhir telah memfokuskan upaya pencariannya di bagian barat laut negara tersebut.
Untuk mencari mineral kimberlite diagnostik, ia menggunakan batang baja bergelombang untuk mengeruk sampel dari tanah rawa.
Pada tahun 2013, di dekat sebuah area bernama Camp Alpha, ia menemukan sebuah pipa kimberlite baru sepanjang 500 meter dan lebar 50 meter.
Tanah di atas pipa telah menghasilkan empat berlian, katanya ada dua di kisaran 20 karat, dan dua di kisaran 1 karat.
Lebih penting lagi, Haggerty melihat sebuah tanaman memiliki sistem akar udara stiltlike, mirip dengan pohon bakau, dan naik setinggi 10 meter atau lebih, menyebarkan daun berduri dan mirip daun palem.
(BACA: Mengenal Layar Berlian, Tren Display Smartphone yang Mungkin Bakal Rame di Tahun 2019)
Dia mengatakan orang-orang lokal menggunakan daun untuk atap mereka.
Bekerja dengan ahli botani dari Royal Botanic Garden, Kew, di Inggris, dan Kebun Raya Missouri di St. Louis, ia secara ragu-ragu mengidentifikasi tanaman itu sebagai P. candelabrum.
Dia mengatakan itu bisa jadi subspesies atau spesies baru. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Agus Sulistriyono |