Grid.ID - Tanah yang di dalamnya kaya akan berlian, ternyata ditandai dengan tumbuhnya tanaman langka.
Penemunya adalah seorang ahli geologi asal Florida. Dia menyakini jika tanaman sejenis pandan berduri ini bisa sebagai petunjuk.
Tanaman itu bernama Pandanus candelabrum, menjadi penanda terbaik keberadaan berlian dibawah tanah.
(BACA: Hamil Besar, Penampilan Anggun Kahiyang Ayu Saat Berpose di Istana Bogor Jadi Sorotan, Intip yuk!)
Ketika kamu menemukan tanaman langka ini, berarti tidak menutup kemungkinan juga akan menemukan berlian.
Menurut Stephen Haggerty, seorang profesor geofisika dari Florida International University di Miami, Pandanus candelabrum tumbuh subur di tanah kaya akan potasium, fosfor, dan magnesium.
Penambang sudah lama tahu bahwa tanaman tertentu bisa memberi isyarat batuan pembawa 'bijih'.
(BACA: Hotman Paris Hutapea Beberkan Alasan Kerap Pamerkan Cincin Berlian!)
Sebagai contoh, Lychnis alpina, tanaman berbunga merah muda kecil di Skandinavia, dan Haumaniastrum katangense, semak berbunga putih di Afrika tengah, keduanya terkait dengan tembaga.
Dikutip Grid.ID dari sciencemag.org, menurut Stephen Haggerty candelabrum Pandanus adalah spesies indikator pertama untuk keberadaan berlian.
Haggerty menduga bahwa tanaman tersebut telah beradaptasi dengan tanah kimberlite, yang kaya akan magnesium, potasium, dan fosfor.
"Kedengarannya seperti pupuk yang sangat bagus, memang begitu," kata Haggerty, yang telah mempublikasikan penemuan ini.
Berlian terbentuk ratusan kilometer di bawah permukaan, karena karbon diperas di bawah suhu dan tekanan yang kuat.
Pipa Kimberlite membawa permata ke permukaan dalam letusan yang terkadang naik lebih cepat dari pada kecepatan suara.
Haggerty mengatakan bahwa lebih dari 6000 pipa kimberlite yang dikenal di dunia, sekitar 600 berisi berlian.
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 60 yang cukup kaya dengan kualitas berlian yang layak ditambang.
(BACA: Mas Kawin Berlian, Emas dan Uang Jadi Bukti Cinta Vicky Prasetyo Kepada Angel Lelga)
Afrika Barat memiliki banyak operasi "artisanal" di mana orang-orang menyaring sedimen sungai untuk sesekali berlian terkikis dari pipa kimberlite ke hulu.
Tapi beberapa pipa telah ditemukan di hutan lebat.
Haggerty, yang telah bekerja di Liberia sejak tahun 1970an, dalam beberapa tahun terakhir telah memfokuskan upaya pencariannya di bagian barat laut negara tersebut.
Untuk mencari mineral kimberlite diagnostik, ia menggunakan batang baja bergelombang untuk mengeruk sampel dari tanah rawa.
Pada tahun 2013, di dekat sebuah area bernama Camp Alpha, ia menemukan sebuah pipa kimberlite baru sepanjang 500 meter dan lebar 50 meter.
Tanah di atas pipa telah menghasilkan empat berlian, katanya ada dua di kisaran 20 karat, dan dua di kisaran 1 karat.
Lebih penting lagi, Haggerty melihat sebuah tanaman memiliki sistem akar udara stiltlike, mirip dengan pohon bakau, dan naik setinggi 10 meter atau lebih, menyebarkan daun berduri dan mirip daun palem.
(BACA: Mengenal Layar Berlian, Tren Display Smartphone yang Mungkin Bakal Rame di Tahun 2019)
Dia mengatakan orang-orang lokal menggunakan daun untuk atap mereka.
Bekerja dengan ahli botani dari Royal Botanic Garden, Kew, di Inggris, dan Kebun Raya Missouri di St. Louis, ia secara ragu-ragu mengidentifikasi tanaman itu sebagai P. candelabrum.
Dia mengatakan itu bisa jadi subspesies atau spesies baru. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Agus Sulistriyono |