Psikiater dan filsuf asal Jepang, Karl Jaspers menyebut keterbatasan ruang gerak dalam waktu panjang seperti ini dapat berdampak besar pada kondisi psikologis seseorang.
Meskipun ini bukan gangguan yang secara resmi terdaftar dalam kasus kejiwaan, namun demam kabin ini bisa menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan mental.
Kembali pada teori yang menyebut manusia sebagai makhluk sosial, setiap manusia membutuhkan kontak dan kerjasama dengan individu lain untuk bisa bertahan hidup.
Baca Juga: Berpikir Agar Tetap Higienis, Bolehkah Menyemprot Disinfektan pada Makanan? Ini Kata Ahli
Misalnya penurunan imunitas yang dialami para peneliti yang bekerja di stasiun kutub, atau astronot yang menghabiskan sekian waktunya di luar angkasa.
Gejala
Tidak semua orang yang menderita demam kabin akan mengalami gejala yang persis sama, tetapi banyak orang melaporkan merasa sangat mudah tersinggung atau gelisah.
Efek lain yang biasa dialami adalah kegelisahan, kelesuan, kesedihan atau depresi, kesulitan berkonsentrasi, kurang sabar, mengidam makanan, motivasi menurun, isolasi sosial, kesulitan bangun, tidur siang yang sering, keputusasaan, perubahan berat, dan ketidakmampuan untuk mengatasi stres.
Yang perlu diketahui bahwa gejala-gejala ini juga dapat menjadi indikasi berbagai gangguan lain, dan hanya profesional kesehatan mental terlatih yang dapat membuat diagnosis yang akurat.
Selain itu, tidak semua orang yang takut terkurung di rumah di musim dingin menderita demam kabin.
Baca Juga: Begini Kata Ahli Tentang 3 Jenis Virus Corona yang Menyebabkan Covid-19
Hanya ketika seseorang menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di atas, fobia lebih mungkin terjadi.
4 Arti Mimpi Kaus Kaki Bolong Jangan Disepelekan, Pertanda Hilang Kepercayaan sampai Ada Masalah Hidup
Source | : | Kompas.com,verywellmind |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |