Terjebak dalam Situasi Tak Pasti Akibat Pandemi Corona, Acha Septriasa Ungkap Kegelisahannya Lewat Puisi

Dalam postingannya, Acha menuliskan Puisi, seolah mewakili segala kegelisahan yang ia rasakan saat ini.

"Belum lama ini, kita selalu punya rencana. Yang selalu mengarah dalam sebuah rincian yang sempurna."

Baca Juga: Tampil Cantik dengan Rambut Keriting, Acha Septriasa Makin Eksotis: Cocok Banget!

"Dalam tanya yang tak pasti, masih ada harapan. Karena waktu seakan dalam genggaman. Semua kesempatan terlihat dari jarak pandang."

"Emosi berkejaran bersama ambisi. Lambat laun menuai pujian dan caci silih berganti."

"Kita hanya berdiri sendiri- sendiri. Kadang bosan melihat kenyataan yang Indah di pelupuk mata yang acuh di syukuri. Terpatri setiap doa yang di ucap dalam sunyi."

Baca Juga: Perankan Presenter dan Produser Acara Gosip di Film 99 Nama Cinta, Acha Septriasa Belajar Dalami Peran dari Najwa Shihab

"Aku rasa aku sudah sampai di tempat yang ku inginkan. Ternyata Tuhan menginginkanku Berjalan dalam bumi yang sedang perih."

"Membelalakkan mata, hati, dan detak jantung kini. Dari mana datangnya pasti? Kini aku tak lagi mampu menelusuri."

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Belum lama ini , kita selalu punya rencana Yang selalu mengarah dalam sebuah rincian yang sempurna Dalam tanya yang tak pasti, masih ada harapan Karena waktu seakan dalam genggaman Semua kesempatan terlihat dari jarak pandang Emosi berkejaran bersama Ambisi Lambat laun menuai pujian dan caci silih berganti Kita hanya berdiri sendiri- sendiri Kadang bosan melihat kenyataan yang Indah di pelupuk mata yg acuh di syukuri Terpatri setiap doa yang di ucap dalam sunyi Aku rasa aku sudah sampai di tempat yang Ku inginkan Ternyata Tuhan menginginkan ku Berjalan dalam Bumi yang sedang Perih Membelalakan mata hati dan detak jantung kini, Dari mana Datang nya Pasti ? Kini aku tak lagi mampu menelusuri Kosong secarik kertas putih ini, tak dapat ku toreh dengan tinta yang setajam dulu lagi.. Aku mengalun dalam buaian angin .. tulisan - tulisan itu pergi menembus imaji Mimpi, tak hanya Aku yang tediam disini, Dunia terlalu lambat untuk ku lalui.. Hening Diam Dan Sunyi Mimpi masih datang setiap malam berganti Tapi dia menghilang saat fajar menjelang Sydney 13 April 2020 -Acha Septriasa Photographed by @deppicto

A post shared by Acha Septriasa (@septriasaacha) on Apr 13, 2020 at 5:52am PDT

"Kosong secarik kertas putih ini, tak dapat ku toreh dengan tinta yang setajam dulu lagi. Aku mengalun dalam buaian angin."

Baca Juga: Sudah Menjadi Ibu, Acha Septriasa Ajukan Syarat Saat Menerima Pekerjaan

PROMOTED CONTENT