Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Pisang adalah buah yang paling dipikirkan ketika semua orang berbicara tentang kalium.
Namun ketahuilah jika ada sayuran dan rempah-rempah lain yang juga menyediakan mineral dalam jumlah besar.
Jadi, kalian tidak akan bosan saat memakan makanan yang sama untuk mendapatkan kadar optimal dari mineral dalam setiap harinya.
Baca Juga: Ladies Jangan Takut Gemuk! Cemilan Ini Aman Kok Dikonsumsi Saat Malam Hari
Beberapa dari makanan di bawah ini dijamin akan membantu memulihkan sel-sel dengan baik.
Bahkan mereka akan membantu menghilangkan racun dari tubuh sehingga kalian akan tetap sehat.
Melansir dari steptohealth.com, 3 makanan ini mengandung paling banyak kalium.
Baca Juga: Berpikir Agar Tetap Higienis, Bolehkah Menyemprot Disinfektan pada Makanan? Ini Kata Ahli
Simak baik-baiknya ulasan berikut ini!
1. ALPUKAT
Buah ini memiliki banyak magnesium, serat, vitamin E dan potasium.
Selain itu alpukat memiliki efek positif pada sistem saraf tubuh, jantung, dan kulit kita.
Mengonsumsi buah ini setiap hari akan membantu menurunkan resiko depresi dan insomnia.
Fungsi lain dari buah ini juga mengurangi anemia, gejala gastritis seperti bisul dan nyeri pada saat haid.
Baca Juga: Wedang Teh Susu, Minuman Penghangat Tubuh Sekaligus Cegah Corona
2. SRIKAYA (CHERIMOYA)
Buah tropis ini adalah salah satu buah yang paling berkhasiat.
Srikaya atau Cherimoya memiliki kandungan vitamin sebagai obat, karena setiap 100 gram buah srikaya bisa memberi kita 382 mg kalium.
3. KENTANG
Kentang adalah sayuran yang bisa kalian makan dalam ribuan cara yang berbeda- berbeda.
Tak banyak diketahui jika kentang juga salah satu sayuran yang paling banyak mengandung kalium.
Baca Juga: Minum Susu Selagi Panas atau Setelah Dingin, Mana yang Lebih Baik?
Pasalnya setiap 100 gram pada kentang mengandung setidaknya 418 mg mineral.
Maka sangat disarankan agar kalian menikmatinya dikukus, direbus, atau dipanggang.
Jangan sesekali mengonsumsi kentang goreng yang diasinkan karena mengandung 430 kalori yag menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat.
(*)
Source | : | Steptohealth |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Deshinta Nindya A |