"Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke spesialis anak," kata Siska.
Siska pun hanya bisa pasrah.
Sebab setiap kali bayinya menangis kencang pasti akan mengeluarkan darah.
"Sampai sekarang saat menangis kencang psti keluar darah, kalau menangis pelan-pelan tak keluar darah," pungkasnya.
Kasus Lain
Sebagai tambahan informasi, nasib malang yang menimpa bayi di Kalimantan bukan pertama kali ini saja terjadi.
Sebelumnya dikabarkan seorang bayi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kondisi langka dimana kulitnya berubah mengeras seperti plastik hingga mudah mengelupas.
Bayi tersebut adalah Mizyan Haziq Abdillah, anak semata wayang dari pasangan Nurul Qomar (31) dan Finki Kurnia (22).
Melansir dari Banjarmasin Post, Nurul Qomar pun mengaku kalau bayinya itu kerap terlihat gelisah dan menangis saat kulit keringnya satu persatu mengelupas.
Nurul Qomar dan Istri pun hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan Tuhan untuk mencabut penyakit dari tubuh anaknya.
"Kami hanya gendong kalau sudah begitu, atau kami ayun karena kami tahu kalau dia rewel pasti dia merasa gatal dan pedih," ucap Nurul Qomar melalui sambungan telepon, Rabu (06/11/2019).
Apalagi menurutnya, pada bagian tertentu seperti di wajah, mengelupasnya kulit bayi Mirzyan akan disertai dengan darah.
(*)
Istri Keenam Presiden Soekarno Lepas Status WNI dan Minta Dinaturalisasi Jadi Warga Jepang, Ini Alasannya!
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |