Tapi banyak yang mengelak akan alasan tersebut ilimiah tersebut.
Menurut Melanie Schiling para jomblo malah mengkambing hitamkan keadaan eksternal.
Misalnya, menyalahkan keadaan sosial yang tak kondusif, sibuk kuliah, kerja blablabla dan lain sebagainya.
Alasan tersebut dapat dimengerti lantaran tidak semua jomblo mau membuka dirinya dengan berbagai sebab.
5 Kejadian yang Hampir Memicu Dunia Kiamat Karena Perang Nuklir
Misal ia pernah menjalin hubungan asmara sebelumnya dan gagal, sehingga takut atau trauma jika terjadi lagi hal seperti itu.
Intinya takut sakit hati karena hubungan asmara yang gagal.
“Sering kali ketika seseorang secara emosional terluka di masa lalu, wajar untuk melindungi diri. Tapi ada perbedaan antara bersikap skeptis secara sehat dan merusak kebahagiaan sendiri,” kata Melanie Schilling.
Umumnya para jomblo yang masih berpikiran seperti ini takut akan hubungan asmara dan sudah berfikir negatif dahulu sebelum memulainya lagi.
Lantas apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi pada seorang jomblo yang sudah terserang 'virusi' ini?
Simpel saja, cintai saja diri sendiri sebelum mencintai orang lain.
"Belas kasih dan kesadaran diri adalah langkah pertama dalam menarik dan mengembangkan hubungan positif," kata Melanie Schiling.
Nah, cintai diri kalian sendiri sebelum mencintai orang lain ya.(Seto Aji/Grid)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,national geographic |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |