Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Baru-baru ini, sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Jawa Barat, menjalani proses isolasi mandiri.
Isolasi pun disesuaikan dengan prosedur yang berlaku, lantaran mereka melakukan penanganan medis pada pasien yang datang dalam kondisi tidak sadar.
Di mana pasien tersebut diketahui pernah kontak langsung dengan keluarganya yang dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.
Mengutip laman Kompas.com hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Rumah Sakit, Letkol CKM Andre Novan di Kantor Publik Safety Center, Kota Cirebon pada Senin (20/4/2020).
Menurut Andre, pihak rumah sakit terpaksa harus mengisolasi 21 tenaga medis mereka karena insiden tersebut.
21 tenaga medis itu terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU, dan 1 dokter spesialis saraf.
Awalnya, mereka tidak mengetahui bahwa pasien punya riwayat kontak dengan dengan keluarga yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal itu lantaran pihak keluarga pasien menutup-nutupinya dan terus mengelak saat ditanya oleh perawat.
"Awalnya kami tidak tahu bahwa pasien tersebut pernah kontak dengan keluarganya yang PDP positif dan meninggal dunia. Karena kami tanya keluarga pasien, tapi mereka terus menyangkal," ujar Andre.
Padahal, sejak awal pihak rumah sakit sudah meminta keterangan lengkap terkait riwayat perjalanan pasien dan keluarganya.
Namun keluarga terus menutupinya, menyangkal, dan enggan memberi keterangan secara lengkap.
"Keluarga pasien tidak jujur, padahal kami mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah. Akibatnya, kami tidak mendapatkan keterangan secara gamblang dari keluarga pasien."
"Tidak mungkin kami tanyakan pada pasien, karena kondisi pasien sudah dalam keadaan koma," sambungnya.
Tak hanya berusaha menutup-nutupi, keluarga pasien ternyata juga sempat kesal karena terus ditanya.
Bahkan pria yang mengantar sampai berkacak pinggang saking kesalnya.
Petugas medis pun kesulitan mendapat penjelasan rinci terkait riwayat pasien yang utuh sebelum memberikan penanganan yang tepat.
Karena pihak keluarga hanya mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat kencing manis.
Keterangan yang tidak jujur itu akhirnya membahayakan para petugas medis dalam menangani pasien.
Baca Juga: Jumlah Pasien yang Dirawat di RSD Wisma Atlet Tembus 535 Orang, 342 di Antaranya Positif Covid-19
Apalagi saat tiba di rumah sakit pada 14 April 2020, berdasarkan diagnosa awal pasien tidak sadarkan diri, sesak napas dan tensi yang tinggi.
Pada 15 April 2020, pasien pun dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
Sementara itu melansir laman Tribun Jogja, hingga Senin (20/4/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebutkan kasus pasien positif atau terkonformasi mencapai angka 6,760 kasus.
Baca Juga: Memilukan, Jumlah Korban Meninggal Gegara Virus Corona di Seluruh Dunia Tembus 100 Ribu Orang!
Itu berarti mengalami penambahan185 kasus dari hari sebelumnya.
Sedangkan pasien dalam perawatan sebanyak 5.423, dengan pasien sembuh yang mengalami peningkatan sebanyak 747 kasus dan meninggal dunia tercatat 590 kasus.
(*)
Profil Vincent Verhaag, Suami Jessica Iskandar yang Berdarah Blasteran Indo-Belanda, Ini Deretan Bisnisnya!
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |