Berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi, awal mula kejadian tersebut adalah saat korban turun dari becaknya hendak buang air kecil.
Tukang becak tersebut lantas melompati pagar museum tanpa izin ketiga oknum satpam itu.
Satpam yang melihat korban pun lantas menegur tukang becak.
Namun karena tidak digubris oleh tukang becak, emosi petugas keamanan itu pun tidak terbendung, saat itulah terjadi dugaan penganiyayaan.
"Sehingga mereka menduga korban ini akan melakukan tindakan pencurian," imbuh Purbo.
Mengetahui hal itu, Purbo pun mewanti-wanti kepada warga untuk tetap waspada namun tidak main hakim sendiri.
Apabila ada kejadian harus segera dilaporkan ke pihak polisi.
Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai mengatakan masih memeriksa ketiga oknum tersebut.
"Sudah kita amankan. Ini masih kita periksa. Nanti langkah kedepannya tunggu dari penyidik," kata Kapolresta.
Seperti diketahui, kasus dugaan penganiayaan tersebut terjadi di Museum Keris Sriwedari Solo pada jumat (17/04/2020).
Kejadian tersebut direkam oleh seseorang hingga viral di media sosial.
(*)
Source | : | Instagram,kompas |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |