Meski demikian, menurut Afek, ada satu kelemahan, yaitu pada ketidakcukupan PDB Israel untuk menanggung semua layanan kesehatan tersebut, yang artinya ada lebih sedikit sumberdaya.
"Namun, ini berarti kami sangat efisien, sangat aktif, dan cepat beradaptasi.
Kami memproyeksikan ke depan dan membangun ICU khusus virus corona dan melatih dokter tambahan sebelum kasus naik secara signifikan. Saat pasien datang, kami siap," kata Afek.
Jerman
Jerman berada di peringkat ke-12 dari indeks kesehatan Legatum.
Negara ini diketahui memiliki tingkat kematian umum yang lebih rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
Namun, para ahli di Jerman memperingatkan bahwa Jerman belum keluar dari tantangan virus corona.
Jerman sendiri memiliki banyak tempat tidur, ICU, dan dokter yang siap menangani pasien Covid-19.
“Tingkat pengujian yang jauh lebih tinggi di Jerman dapat menciptakan ilusi tentang seberapa baiknya perawatan kesehatan dan seberapa rendah tingkat kematian," kata Ketua Profesor Ilmu Manajemen di European School of Management and Technology Berlin Francis de Vericourt sebagaimana dikutip BBC, 19 April 2020.
Menurutnya, tingkat infeksi yang rendah ini berpotensi menjadi bumerang jika negara tidak hati-hati.
Australia
Menempati posisi ke 18 dalam indeks, Australia berhasil menjaga tingkat pertumbuhan kasus virus corona kurang dari 5 persen.
Negara ini memiliki sistem perawatan kesehatan "campuran", yaitu melalui cakupan publik atau keseluruhan melalui Medicare dan sistem swasta, yang telah membantu negara bersiap apabila terjadi skenario terburuk.
Australia juga telah menunjukkan rendahnya kasus transmisi lokal.
Pemerintah telah melakukan penelusuran kontak dengan cepat dan karantina wajib bagi orang-orang yang bepergian ke luar negeri atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.
Jika tren saat ini berlanjut, sistem perawatan kesehatan Australia diperkirakan dapat mengatasi peningkatan kebutuhan atas ventilator maupun bed ICU.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |