Saat ini, perahu Jong biasanya dimainkan saat musim angin utara yang sedang berlangsung.
Pasalnya, nelayan umumnya tidak melaut karena pengaruh cuaca.
Nah, bagaimana bentuk Perahu Jong?
Perahu Jong dibuat dari kayu yang khusus bernama kayu pulai.
Di Tanjung Pinang, terdapat tempat pembuatan perahu Jong yakni di Kelurahan Dompak, tepatnya di Tanjung Siambang.
Ada tiga jenis perahu Jong yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran.
Yakni Jong kecil, Jong sedang, dan Jong besar.
Kategori ini pula yang membagi kategori di perlombaan nanti.
“Ukuran kecil Jong sepanjang lebih kurang 130 sentimeter. Kalau Jong sedang lebih kurang 160 sentimeter, dan Jong besar lebih kurang 190 sentimeter,” ujar Surjadi.
“Harganya sendiri bervariasi. Tergantung kualitasnya. Untuk Jong besar misalnya, bisa lebih dari Rp 1,5 juta,” sambung dia.
Menurut Surjadi, permainan tradisional perahu Jong ini punya banyak nilai moral yang menyertainya.
Pertama adalah adanya semangat kebaharian karena perahu Jong merupakan permainan masyarakat pesisir.
Kedua, nilai kompetisi yang sehat karena permainan Jong ini memerlukan keahlian khusus dan pengalaman untuk bisa memainkannya dengan baik.
“Ada edukasinya juga. Dan yang terpenting adalah mempertahankan budaya Melayu lewat permainan Jong ini,” tutup Surjadi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |