Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebagai orangtua, penting untuk mengembangkan potensi anak.
Pasalnya, dengan mengetahui potensi anak, maka akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengembangkan dan mendorong anak untuk mengembangkan kemampuannya.
“Anak akan tumbuh menjadi anak yang memiliki harga diri yang positif.”
“Bahkan anak pun akan mampu mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar yang ia minati,” jelas Irma Gustiana A., M.Psi, Psi, Psikolog anak dan remaja.
Baca Juga: Mengaku Pernah Berselingkuh tapi Gak Nyaman, Luna Maya: Jadi Kayak Bawa Perasaan Gak Tenang!
Oleh karena itu, ada baiknya orangtua memiliki beberapa perilaku berikut sehingga lebih mudah menggali potensi anak.
Mengenali minat dan bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia.
Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil.
Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.
Berikut ini 5 tahap bagaimana mengembangkan potensi anak sejak dini:
Memberikan stimulus
Beri rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungan.
Orangtua dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak mengenal berbagai macam bentuk kegiatan, olahraga, hobi, musik, atau berbagai jenis pekerjaan di sekelilingnya.
Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan ringan dan menyenangkan sesuai usia anak.
Baca Juga: Dua Proyek Film Tertunda, Luna Maya Tepis Isu Kebangkrutan: Jangan Sampai Kenapa-kenapa!
Sebagai contoh, orangtua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga, menghadiri pertunjukan musik ramah anak, menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain.
Melalui stimulan ini, orangtua dapat mendeteksi apa yang menjadi minat dan bakat anak.
Mengamati tingkah laku
Dalam tahap ini, orangtua mulai mengobservasi pada jenis kegiatan apa anak merasa senang, ingin melakukan berulangkali, atau merasa tertarik sehingga selalu ingin tahu lebih banyak.
Sebagai contoh, setelah beberapa kali diajak main di lapangan olahraga, anak merasa tertarik dengan sekumpulan orang yang bermain sepatu roda, maka orangtua dapat mengajak anak lebih mengenal olahraga menarik perhatiannya itu.
Baca Juga: Diisukan Dekat dengan Pria Jepang, Luna Maya Masih Membuka Hati untuk Ariel Noah?
Perhatikan kecerdasan
Tidak ada anak yang tidak cerdas.
Setidaknya ada 9 jenis kecerdasan dimiliki anak, yaitu kecerdasan, yaitu bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan ekstensial.
Sembilan kecerdasan ini sering disebut sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence) hasil penelitian Dr Howard Gardner, Harvard University.
Teori ini dapat digunakan sebagai bahan acuan orangtua dalam menggali minat dan bakat anak.
Bisa saja seorang anak tidak cakap dalam berhitung tapi sangat lincah dalam gerak dan olah tubuhnya, sehingga ia sangat berbakat di kegiatan olahraga seperti senam (gymnastic).
Beri ruang eksplorasi
Bila orangtua sudah mengetahui bakat dan minat anak, maka langkah selanjutnya memberikan ruang tepat agar bisa mengekspresikan kemampuan.
Mendekatkan anak dengan orang yang ahli dengan aktivitas yang ia sukai, bergabung dengan perkumpulan yang sesuai bakat dan minat anak adalah salah satu cara memberikan ruang gerak aktif bagi mereka.
Selain itu, eksplorasi bakat dan minat anak juga bisa dilakukan dengan mengikuti berbagai perlombaan sesuai bakat dan minatnya sehingga anak akan semakin percaya diri.
Baca Juga: Usai Putus dari Reino Barack, Luna Maya Ungkap Kriteria Pria Idamannya
Memberi dukungan positif
Hargai setiap usaha yang telah dilakukan anak.
Keluarga dan lingkungan (teman, guru, tetangga) berperan besar dalam pemupukan minat dan bakat anak sejak dini.
Dibutuhkan dukungan positif agar anak dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara optimal.
Bentuk dukungan bukan hanya secara materi namun terlebih perhatian dan waktu.
Pujian atau apresiasi sederhana dapat memberikan dampak besar dalam mendukung anak mengembangkan minat dan bakatnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nova |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |