Sri Mulyani menjelaskan bahwa bantuan hand sanitizer dari kemensos untuk daerah Klaten hanya sekitar 1000 botol.
Sedangkan hand sanitizer yang dibagikan kepada warganya dianggap mencapai puluhan ribu botol.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," ungkapnya.
"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," sambungnya.
Sri Mulyani mengaku bahwa hand sanitizer yang terdapat stiker bargambarkan dirinya itu, akan dibagikan kepada internal PDI-P, yakni pada anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC,"pungkasnya.
Namun, diberitakan sebelumnya, warganet telah dibuat heboh dengan adanya foto Bupati Klaten di hand sanitizer tersebut.
Salah satunya akun Twitter @mahasiswaYUJINEM dengan nama pengguna Warga Klaten akhirnya memberikan protes.
"Bupati Klaten seharusnya malu. Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto hand sanitizer berstiker 'Bantuan Bupati Klaten' dan ketika stikernya dilepas ternyata itu bantuan dari Kemensos? Lalu bagaimana pengadaan anggaran hand sanitizer oleh Pemda?" tulis akun tersebut.
"Udah berapa kali Bupati Klaten memanfaatkan kesempatan untuk mem-branding dirinya sendiri. Seperti di masker dan plastik sembako. Semalam juga hand sanitizer KEMENSOS yang ditutupi stiker Bupati Klaten," tulis akun @wnfr.
(*)
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |