Hal ini terbukti dari polusi udara yang berkurang dan tumbuhan dapat tumbuh subur dan segar di perkotaan.
Bahkan langit begitu biru dan cerah setelah manusia menghabiskan banyak waktu di dalam rumah.
"Covid 19 memang banyak memakan korban jiwa, namun di sisi lain ia membuat alam bisa bernafas."
"Karena dunia memberlakukan penguncian dan mengharuskan penghuninya tinggal di rumah, perpindahan hingga 60 persen," ungkap Tantowi Yahya.
"Kendaraan dan perpindahan menyumbang 70 persen emisi karbon. Ketika mereka berhenti, di mana langit terlihat biru, pohon dan rerumputan hijau berseri," pungkasnya.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |