Grid.ID - Kasus pencabulan anak kembali terjadi di Kecamatan Benjeng, Jawa Timur.
MD (16), menjadi korban kebiadaban tetangganya sendiri yang bernama SG (50).
Gadis yang masih duduk di kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu diketahui dipaksa bebuat zina berkali-kali oleh pelaku.
Melansir dari Surya.co.id dan Tribunwow, pencabulan yang dilakukan pelaku ternyata sudah terjadi selama 1 tahun lamanya.
MD sendiri mengaku sudah enam kali dicabuli dari kurun waktu Maret 2019 hingga April 2020.
Usut punya usut, SG ternyata masih memiliki hubungan persaudaraan dengan keluarga korban.
Ibu korban, IS (49) sendiri menceritakan kejadian nahas yang menimpa putri kandungnya tersebut berawal saat dia dan anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya, bersama istri SG.
Saat itu, MD dimintanya mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah SG.
Dan di sana lah, berusaha melancarkan aksi bejatnya dengan cara mengiming-imingi uang hingga mengancam.
Pelaku yang merupakan bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah kepada MD.
Berselang satu pekan, SG kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.
Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, dan pil yang disebut-sebut obat anti hamil kepada korban.
Parahnya, korban juga mengaku kepada ibunya pernah dicabuli di kandang ayam.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal SG itu masih saudara saya," kata IS dikutip dari Surya.co.id.
IS sendiri baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh SG. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," pungkasnya.
Akibat perbuatan bejat SG, korban diketahui sudah hamil 7 bulan.
Korban sendiri selama ini mengaku tutup mulut karena pelaku mengancam akan membunuh ibunya.
Baca Juga: Cabuli Santriwati, Putra Kiai Ternama di Jombang Dilaporkan ke Polisi
"Selalu mengancam ibu saya akan dibunuh kalau menolak," kata siswi SMP itu
MD tidak bisa menolak, karena rasa takutnya kehilangan ibunya IS (49) lebih besar.
Sebab, cita-citanya ingin membahagiakan ibunya yang merupakan satu-satunya orang tua yang tersisa.
Kedua kakaknya bekerja untuk membantu mewujudkan cita-citanya sebagai dokter.
Kakak pertama bekerja di bengkel, kakak keduanya bekerja sebagai penjaga warung.
Sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, usai aksi bejatnya terbongkar, pelaku sempat mendatangi keluarga korban dan mengaku akan bertanggung jawab.
Pelaku juga ingin kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, namun ibu korban menolak.
"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.
"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya segera," tambahnya.
Dia bersama keluarganya sudah kehabisan kesabaran, permintaan maaf SG tidak mengurangi sedikitpun niatnya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Setelahnya, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gresik.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P, membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak dibawah umur itu.
"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Surya.co.id,TribunWow |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |