Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pasien terkonfirmasi covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, dikabarkan melakukan sederet ulah.
Bikin geger, pasien berinisial N ini disebutkan telah merepotkan sejumlah tenanga medis.
Sebelum dinyatakan positif covid-19, pasien tersebut dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Namun setelah terkonfirmasi positif covid-19, N justru melakukan serangkaian ulah.
Sepert dikutip dari Kompas.com pada Senin (4/5/2020), N dikabarkan melakukan pemukulan terhadap tenaga medis yang bekerja di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS).
Pria berusia 52 tahun itu membuat geger lantaran memaksa ingin pulang.
Tak hanya itu, N bahkan dikabarkan mendobrak pintu dan mengancam perawat dengan pecahan beling kaca yang telah dipecahkan sebelumnya.
Tak dapat menahan, akhirnya pihak rumah sakit pun memulangkan N ke rumahnya di Jalan Pemuda Dua, Samarinda.
Keesokan harinya, pasien kembali dirujuk isolasi dan dibawa ke RSUD Inche Abdul (AI) Moeis.
Namun pasien tersebut kembali mengamuk dengan alasan ingin menengok ibunya yang sedang sakit.
Tim medis yang kewalahan meminta bantuan seorang guru senior untuk membujuknya kembali.
Pasien yang telanjur mengamuk itu, dikabarkan sempat memukul perawat.
Namun, beruntung perawat tersebut baik-baik saja dan alat pelindung diri (APD) yang dikenakan tidak sobek.
“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah.
Pasien, diakui para perawat, sudah seing meminta dipulangkan.
Namun karena kondisi belum cukup baik akhirnya N tak diperbolehkan pulang.
Akhirnya N kini ditempatkan di kamar khusus bagi pasien yang tidak kooperatif.
"Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke RS Karantina pukul 11.00 WITA tadi, sudah dipindah ke karantina," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih.
Agar tak kabur, jendela kamar yang ditempati pasien N dipasangi terali.
Selain itu, pintu kamar di RS Karantina pun digembok.
“Ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” ungkap Ismid.
Sementara itu melansir dari Tribunnews, pasien tersebut telah dirawat sejak 13 April 2020.
Ia merupakan salah satu pasien klaster jamaah tabligh Gowa.
(*)
Langsung Kepincut dengan Irish Bella, Begini Reaksi Putri Haldy Sabri saat Dikenalkan dengan Mantan Ammar Zoni: Anaknya Nempel Banget!
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |