Di samping itu, jam kerja dan tenaga mereka juga dikuras habis-habisan selama bekerja di sana.
"Dan saya kerja 18 jam, 30 jam berdiri kerja diselingi waktu 6 jam, alias waktu makan dan itu yang dihitung sebagai waktu istirahat," tambah saksi.
Baca Juga: Penayangan Film Sobat Ambyar Tertunda Imbas Covid-19? Ini Kata Sang Sutradara
Jang Hansol menjelaskan bahwa orang Indonesia ini mau tak mau juga tunduk pada aturan kerja yang mengesampingkan hak asasi manusia ini.
"Tetapi mereka tidak bisa lepas dari lingkungan kerja yang tidak ada bedanya seperti lingkungan kerja budak," ungkap Jang Hansol.
Bukannya mendapatkan gaji yang setimpal, upah yang didapatkan para nelayan Indonesia ini justru tak masuk akal.
Baca Juga: Inul Daratista Rintis Karier dari Penyanyi Hajatan di Desa Hingga Diskotek dan Tempat Prostitusi
"Lima di antara nelayannya setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar 120 US Dolar, 1 juta 7 ratus ribu rupiah setelah kerja 13 bulan, atau 140 ribu Won, berarti gaji bulanannya itu Rp 100 ribu," ungkap Jang Hansol.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |