"Pelajaran yang Aku petik yang positifnya semua. Karena yang jelek-jeleknya udah Aku buang walaupun susah dan berat. Aku jadi seseorang yang fenomenal di Jakarta itu luar biasa. Karena permasalahan dengan Pak Haji. Itu hal yang bagus orang mengenal aku," ungkap Inul Daratista.
Meski banyak hikmah yang dipetiknya, Inul Daratista mengaku tak bisa lupa dengan momen kecaman dari Rhoma Irama.
"Aku bukan penyanyi instan. Aku ngerintis semuanya dari nol. Dari kafe, tempat pelacuran, diskotik, di klub malam sampai hajatan. Dari yang dibayar mahal sampai yang dihutang," tegasnya.
Bak pelangi seusai badai, Inul Daratista mengaku dirinya berhasil bangkit menjadi pribadi yang kuat.
Kendati demikian, ia tak menampik masih menyimpan rasa kebencian akan sosok Rhoma Irama.
"Ada kebencian dengan Pak Haji juga, tetapi ada terima kasihnya. Karena dengan momen seperti ini kan, ya memang jalannya Aku harus ketemu Pak Haji," aku Inul Daratista.
Ia bahkan masih ingat akan sumpah serapah yang sempat ia lontarkan 17 tahun lalu.
"Aku waktu itu berjanji pada diri saya sendiri, saya bilang bahwa 'Saya akan tunjukkan, apa yang sudah kamu berikan kepada saya, saya akan tunjukkan bahwa itu salah'. Karena yang diketahui Pak Haji Aku ini penyanyi instan, perusak dangdut. Aku bawa dangdut ke comberan. Di situ sumpah serapah Aku dalam hati," tandas Inul Daratista.
Alhasil, Inul Daratista terpacu untuk membuktikan diri bahwa dirinya tak seperti anggapan Rhoma Irama.
"Pada saat Aku, diiniin sama Pak Haji di rumahnya waktu itu, dengan sumpah serapahku, Aku katakan 'Suatu saat Kamu akan lihat saya seperti apa'. Jadi itu yang membuat tekad saya bisa menjadi Inul Daratista seperti sekarang. Aku bisa menunjukkan kesuksesanku, harga diriku, itu salah satunya adalah pengin menunjukkan kepada Pak Haji.
Apa yang kamu lihat dulu tidak seperti apa yang kamu lontarkan kepada saya. Aku orang yang berbeda," pungkasnya.
(*)
Source | : | YouTube,TribunBogor.com |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |