"Korban janji untuk mengembalikan uang tersebut dua hari setelah meminjam, namun korban tidak bisa mengembalikannya," terang Guntur seperti yang dikutip dari Tribun Tanjabbar.
Tersangka pun mengajak korban bertemu di perkebunan sawit untuk membahas pembayaran uang ia ia pinjam,
Namun di sana tersangka justru sakit hati dengan perkataan korban yang tidak bisa membayar hutangnya.
"Jadi janjian itu korban dan tersangka pakai motor satu-satu. Jadi setelah ketemu korban ngajak ke kebun sawit."
"Setelah itu malahan korban ngeluarkan kata 'Bungul' kepada tersangka dan tersangka sakit hati," terang Guntur.
Tersangka lantas mencekik korban hingga tewas dan menggulingkan mayatnya ke pinggir kanal.
Sebelumnya, penemuan jasad Inah yang tinggal tulang belulang sempat menghebohkan warga sekitar lokasi.
Melansir dari Kompas.com, Rohmat dan M Sugianto lah yang pertama kali menemukan jasad Inah ketika hendak membersihkan rumput.
Mulanya mereka menduga ada benda menyerupai kayu, namun setelah diperhatikan ternyata benda tersebut adalah tulang manusia.
Bahkan, di sekitar lokasi juga ditemukan tengkorak hingga pakaian yang diduga dipakai korban.
Pengungkapan identitas korban pun berawal dari laporan orang tua Inah yang mengaku kehilangan kontak sejak Februari atau sekitar dua bulan lalu.
Dengan ciri-ciri pakaian dan barang bukti yang sama saat anak tersebut hilang. Orang tua itu membenarkan jika itu anaknya," ujar Guntur.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jambi |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |