Sehingga tak perlu memutuskan kontrak kerja yang membuat orang lain semakin susah.
Ashanty mengatakan, apabila tak bisa mengaji karyawan secara penuh, seharusnya hal tersebut dapat dinegosiasikan.
"Kalau secara hati nurani, bisa kali yah digaji aja pegawainya misal 50-70 persen, kalau memang ditutup! Keluarin dulu lah uang tabungan owner," sambungnya.
Menurut Ashanty, perusahaan besar itu sebenarnya memiliki omzet dan tabungan dari beberapa tahun sejak usahanya berjalan.
"Di tengah corona begini bisnis Anda hanya kacau, tapi hidup tetap bahagia, tabungan sampai 7 turunan. Sedangkan manusia-manusia yang gak kerja yang di -HK ini lebih kacau," tandasnya.
Baca Juga: Gara-gara Dicuekin Keluarganya, Ashanty Bertekad untuk Belajar Main Mobile Legend
Menyaksikan Fenomena ini, Ashanty mengaku prihatin.
Sebab keadaan karyawan tersebut harus mendapatkan dampak yang lebih parah.
Selain ditimpa Covid-19, mereka juga kembali dbuat bersedih lantaran harus kehilangan pekerjaan.
Bahkan, para buruh yang di PHK itu harus kembali memikirkan kehidupan mereka dengan ketidak pastian kondisi sekarang ini.
"Harus mikir besok makan apa? Sekolah anak gimana? Bayar kontrakan gimana?" tambahnya.
Ikut geram dan prihatin lantaran banyak karyawan yang mulai di PHK gara-gara pandemi, Kartika Putri akhirnya menuangkan pendapatnya di kolom komentar Ashanty.
"Akhirnya ada yang speak up juga bunda. Aku mau speak up tapi kan belum punya usaha jadi takut dibilang sotoy," tulisnya.
"Untung bertahun-tahun, berlipat lipat, gaji karyawan tapi rugi itungan bulan udah PHK. Terlalu serakah," sambungnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |