Baca Juga: Kisah Anggota Kopassus Terjun di Belantara Rimba Papua, Diacungi Tombak Hingga Diberi Daging Babi
"Warga curiga daging yang dijual murah itu ada bakterinya. Sebab dia bilang juga daging reject, jadi khawatir ada bakterinya," ujar Lisna salah seorang warga.
Menurut Ketua RW 13, Mamat Rahmat (61), awalnya pelaku berjualan daging ayam segar dan sapi.
Mamat mengaku tak curiga sebeb pelaku telah merintis usahanya dari kecil-kecilan.
Baca Juga: Mengerikan, Cacing Pita dan Ribuan Telur Ditemukan di Mata, Kasusnya Terulang Lagi
Kedua pelaku dikabarkan sudah ngontrak selama dua tahun dan tak menimbulkan keributan sebelumnya.
"Jadi tak menyangka itu daging babi, selain itu mereka juga tak mencurigakan, datang keluar barangnya tidak sembunyi-sembunyi kadang siang kadang malam," kata dia.
Hanya saja mengingat dengan adanya covid-19 ini, Mamat sempat menegur pelaku agar melakukan cek ke puskesmas.
Baca Juga: Kocak, Niatnya Ngerampok, Perampok Ini Malah Bawa Pulang Daging Babi
Sebab pelaku diketahui sering melakukan mobilisasi keluar kota dan ke Bogor yang sudah berstatus zona merah.
"Saya tegur kalau sudah di luar kota terutama zona merah Covid 19, yakni Bogor, harus periksakan diri ke puskesmas. Dia malah jawabnya sok aja kalau kebutuhan dibiayai mah," katanya.
Akhirnya pelaku naik darah saat dimnta memeriksakan diri ke puskesmas.
(*)
3 Shio Beruntung Hari Ini Senin 23 Desember 2024, Kebanjiran Rezeki dari Segala Arah
Source | : | Tribun Jabar,Kompas.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |