Siapapun dapat mengambil tanamannya apabila untuk makan.
Kendati demikian, Ujang mengaku keberatan bila singkong yang diambil tersebut justru untuk dijual.
“Kalau kebun saya ini, kebun Allah. Kebun milik bersama, siapa aja boleh ngambil yang penting untuk dimakan".
"Ambil aja (singkong) di kebun saya ini, yang penting ojo (jangan) dijual,” imbuhnya.
Tak berhenti sampai di situ, Ujang pun memberi uang senilai Rp 600 ribu kepada si kakek tersebut.
“Itu (uang) kalau ada tetangga butuh beras untuk makan bantu juga yah. Nanti Insya Allah kalau ketemu saya, saya bantu lagi,” ujarnya.
“Pokoknya saya gak mau lihat rakyat kelaparan. Kalau rakyat kelaparan lebih baik saya yang tidak makan,” imbuh si pemilik kebun.
Meski begitu, hingga kini tak diketahui pasti di mana lokasi kejadian tersebut, dan siapa sebenarnya pemilik kebun yang dermawan tersebut.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Deshinta Nindya A |