Lalu ia diminta untuk bergerak seperti halnya sedang makan bersama di sebuah restoran.
Orang tersebut lalu mengambil sejumlah makanan dan minuman yang ingin disantapnya.
Ia kemudian menikmati hidangannya sambil duduk dan bercakap di sebuah meja bersama teman-temannya.
Setelah 30 menit, para penguji lalu mematikan lampu dan memancarkan cahaya ultraviolet alias blacklight, untuk melihat bagaimana virus telah menyebar.
Hasilnya ternyata sangat mengejutkan, cat neon bening itu hinggap dan menyala pada banyak orang yang artinya virus tersebut telah menyebar dengan sangat cepat hanya dalam waktu 30 menit berada di restoran.
Virus itu menyebar ketika orang yang terinfeksi menyentuh suatu benda yang kemudian digunakan juga oleh orang lainnya.
Eksperimen itu kini telah membuka perspektif banyak warganet hingga mengerti betapa cepatnya virus bisa menyebar.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa eksperimen di atas dilakukan di sebuah restoran berjenis buffet dan virus hanya menyebar melalui kontak dengan manusia dan benda.
Baca Juga: Menyedihkan! Hanya dalam Waktu Dua Bulan, Pria 26 Tahun Ini Tiga Kali Dinyatakan Positif Covid-19
Sedangkan, virus Covid-19 ada potensi peyebaran lewat udara jika droplets atau cairan tubuh penderita keluar seperti saat bersin atau batuk.
Para ilmuwan kemudian menyatakan bahwa sirkulasi udara yang buruk di ruangan tertutup, ditambah dengan hembusan angin dari AC atau kipas, telah membantu virus untuk menyebar lebih jauh dari 2 meter.
Virus Covid-19 yang terkandung dalam droplets terbawa menyebar ke meja lain dan menginfeksi banyak orang.
(*)
Meski Nikita Mirzani Sudah Ditahan, Razman Pastikan Laporannya atas Dugaan Penganiayaan Tetap Berjalan
Source | : | |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |