Penny Appeal merupakan badan amal tempatnya bekerja.
Mota mengatakan bahwa ia menerima dukungan luar biasa dari banyak orang.
Namun, ia merasa maraton yang dilakukan sepanjang 260 km itu lebih sulit dari yang diharapkan.
Mota, yang memulai tantangannya pada awal bulan suci, pada akhir April.
Dan saat ini, ia masih memiliki sekitar 130 km untuk diselesaikan.
Baca Juga: Kejar Lailatul Qadar Ramadhan 2020 dengan Iktikaf di Rumah, Berikut Panduannya
Mota awalnya berencana untuk menjalankan maraton kota di Berlin, London, Chicago dan New York.
Tetapi ia harus menunda ambisi ketika perjalanan internasional, pertemuan massa, dan acara olahraga harus dikesampingkan selama pandemi Covid-19.
Mota adalah kepala acara tantangan untuk Penny Appeal, sebuah badan amal penanggulangan kemiskinan.
"Ketika kami mendekati sepertiga terakhir bulan Ramadhan, aku merasa lebih lelah," katanya.
"Hal yang paling sulit adalah tetap termotivasi untuk berlari, kita sahur sebelum fajar, lalu tidak makan atau minum sampai matahari terbenam."
"Sangat sulit untuk tetap terhidrasi," akunya.
Mota mulai berlari sekitar pukul 19:00 waktu setempat setiap malam, bertepatan dengan matahari terbenam sehingga ia dapat menikmati berbuka puasa, makan malam, setelah perjalanan selesai.
"Begitu banyak orang telah mendukung saya dari seluruh dunia, yang benar-benar membesarkan hati saya," katanya.
"Aku tidak sabar menunggu sampai selesai, aku menantikan Idul Fitri ketika aku bisa mengangkat kakiku dan berpesta," pungkasnya.
(*)
Duduk Lesehan, Nia Ramadhani Buka Bersama Atlet Muda Pencak Silat di Yayasan Yatim Piatu
Source | : | BBC.com |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |