Dengan demikian baik buruk segala sesuatu yang terjadi adalah perkara terbaik untuknya.
Namun, sebagai manusia biasa, Dewi Sandra tak memungkiri apabila hal itu mulanya susah untuk diterima.
Terlebih sebagai manusia biasa, Dewi Sandra juga memiliki pemikiran tentang apa yang terbaik untuk dirinya dan hidupnya.
"Membaca ini kaya pengen reset otak lagi," tuturnya.
"Memang paling sulit untuk menerima 'takdir' karena merasa berhak atau berkuasa," sambungnya.
Pada akhirnya Dewi Sandra kembali menyadari bahwa rasa tidak terimanya itu bermula saat ia merasa paling tahu atas apa yang terbaik untuknya.
Hingga akhirnya ia pun mengaku telah melupakan bahwa rencana Allah adalah jalan paling baik untuk hidupnya.
"Lagi lagi terlalu banyak yang Allah ketahui sedangkan kita kebanyakan sok taunya...," pungkasnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |