Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tinggal menghitung hari, seluruh umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Walaupun harus dilalui di tengah masa pandemi covid-19, namun kemeriahan menyambut Hari Raya umat Muslim terbesar ini tetap bisa dilakukan.
Salah satunya dengan membuat kuliner identik hari raya, misalnya ketupat, kue nastar, hingga daging rendang.
Deretan olahan tersebut telah menjadi identitas kuliner lebaran di Indonesia.
Daging rendang yang pernah ditetapkan sebagai makanan terlezat di dunia ini punya cara yang unik dalam pengolahannya karena memasaknya butuh waktu berjam-jam.
Namun terkadang orang-orang takut untuk memasak rendang karena takut daging yang dimasak menjadi keras, kering, dan bisa saja jadi gosong.
Nah, sebelum mengolah daging sapi menjadi rendang, amu perlu mengetahui terlebih dahulu seperti apa kualitas daging yang baik, bukan?
Daging sapi adalah salah satu sumber makanan bergizi tinggi.
Kandungan protein dalam daging sapi bahkan termasuk yang paling tinggi dibanding daging hewan ternak lainnya.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, dalam Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, kandungan protein dalam 100 gram daging sapi mencapai 18,8 gram.
Jumlah tersebut lebih tinggi daripada kandungan protein pada daging kerbau yang mencapai 18,7 gram per 100 gram poduk, maupun daging ayam yang mencapai 18,2 gram per 100 gram produk, dan daging kambing yang mencapai 16,6 gram per 100 gram produk.
Lebih lanjut, adapun fungsi protein bagi tubuh manusia, di antaranya yaitu:
· Menunjang proses pertumbuhan
· Memperbaiki sel-sel yang rusak
· Sebagai bahan pembentuk plasma kelenjar, hormon, dan enzim
· Sebagai cadangan energi jika karbohidrat sebagai sumber energi utama tidak mencukupi
Protein hewani juga berfungsi menjaga keseimbangan asam basa darah.
Tak hanya mengandung protein, daging sapi juga mengandung lemak yang bermanfaat juga sebagai simpanan energi.
Namun demikian, daging sapi termasuk daging yang mudah ditumbuhi bakteri atau jamur seingga mudah busuk, loh
Apabila daging busuk ini dimakan, sangat mungkin akan menimbulkan masalah bagi kesehatan.
Baca Juga: Sering Mendapat Cibiran karena Nikahi Janda Kaya, Foto Terbaru Pasangan Ini jadi Sorotan Netizen
Meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, mengonsumsi daging sapi yang busuk tetap berisiko membuat seseorang mangalami keracunan makanan.
Bakteri pada daging yang busuk mungkin saja akan mati akibat panas yang dihasilkan saat proses memasak.
Namun, bakteri tersebut bisa saja telah meninggalkan racun pada daging sehingga bisa menyebabkan keracunan.
Maka dari itu, kamu perlu mengetahui ciri-ciri daging sapi yang masih segar.
Ciri-ciri daging sapi segar:
Melansir Buku Hidangan Lezat: Daging Sapi dan Kambing (2013) oleh Tim Dapur Esensi, daging sapi yang tak segar dan tak sehat tidak boleh dikonsumsi karena akan dapat menularkan penyakit atau mengandung bakteri penyakit, seperti tifus.
Jadi, kenali tanda-tanda atau ciri-ciri daging sapi yang segar dan sehat sebagai upaya menjauhkan tubuh dari bahaya bahan makanan.
Berikut ini ciri-ciri daging sapi yang segar dan sehat:
· Daging berwarna alamiah, yaitu merah segar
· Daging sapi muda berwarna merah muda
· Berbau khas daging sapi
· Teksturnya kenyal dan padat
· Daging berserat halur dan sedikit berlemak
· Lemak berwarna kuning
Untuk lebih meyakinkan, ada cap rumah potong hewan (RPH) yang menunjukkan bahwa daging sapi berasal dari sapi yang sehat, layak potong, dan disembelih dengan cara yang benar.
Sementara itu, berikut ini ciri-ciri daging sapi yang yang sudah jelek atau mengarah pada kondisi busuk:
· Warna daging kebiruan
· Berbau busuk
· Lemak sudah lembek
· Daging berlendir
· Dihinggapi lalat
· Tempat penjualannya cenderung tidak higienis
Jika kamu membeli daging sapi ataupun daging kambing, pastikan dagingnya segar.
Kamu pun dianjurkan untuk mencucinya sebelum dimasak atau menyimpannya di kulkas apabila belum akan dimasak langsung.
Selain daging kurang segar, kamu perlu juga mewaspadai keberadaan daging sapi gelonggongan.
Kemudian, pengawetan daging sapi ini dapat dilakukan dengan pendinginan maupun pembekuan.
Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering”.
Lalu, Pendinginan dilakukan segera setelah hewan disembelih.
Daging disimpan dalam ruang bersuhu di bawah 2 derajat Celsius.
Dengan pendinginan ini, daging akan tahan selama 6 hari.
Sedangkan apabila daging disimpan dalam suhu di bawah minus 20 derajat Celsius, daging akan tahan selama lebih dari 6 hari.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |