Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Tak terasa Idul Fitri 2020 kini tiba.
Sudah waktunya menyambut kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh di Ramadhan dan merayakannya dengan Idul Fitri 2020.
Di hari Raya Idul Fitri 2020 ini kamu tentu ingin menjalin silaturahmi bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Saat Idul Fitri biasanya umat Islam akan saling bermaaf-maafan dengan sanak saudara atau tetangga sambil bersalam-salaman.
Hal ini disebut dengan bersilaturahmi.
Dilansir Grid.ID dari Kompas, silaturahmi sudah ada sejak masa Rasul.
Hal ini tertulis dalam Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 2017.
Silaturahmi sejak zaman Rasulullah SAW juga dijelaskan dalam hadits sebagai berikut:
Aisyah berkata, "Rasulullah masuk padaku, dan di sisiku ada dua anak wanita yang menyanyi dengan nyanyian Perang Bu'ats. Beliau berbaring di atas hamparan dan memalingkan wajah beliau. Abu Bakar masuk, sedang Nabi menutup wajah dengan pakaian beliau, lalu Abu Bakar menghardik saya dan mengatakan, "Seruling setan di rumah Rasulullah?" Lalu Nabi menghadap Abu Bakar lantas bersabda, "Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar". Maka, ketika beliau lupa, saya mengisyaratkan kepada kedua anak wanita itu, lalu keduanya keluar." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa pada waktu hari raya, Sayyidina Abu Bakar mengunjungi Rasulullah bersama putrinya, Sayyidah Aisyah.
Ini menunjukkan bahwa silaturahmi pada waktu hari raya telah berlangsung sejak zaman Rasulullah.
Mengapa kita tak jarang mendengar ucapan 'maaf lahir batin' di hari raya Idul Fitri?
Masih berdasarkan sumber yang sama, ucapan selamat hari raya di negeri kita seringkali dibarengi dengan kalimat 'Maaf Lahir Batin'.
Konon ktanya, ucapan tersebut tidak ditemukan dalam bahasa Arab.
Dimulai dari dengan halal bi halal yang memiliki dasar hadis riwayat al-Bukhari, maka permintaan maaf lahir batin ini juga berdasarkan riwayat Imam Muslim:
Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa orang bangkrut?"
Sahabat menjawab: "Orang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak punya uang dan tidak memiliki perhiasan".
Nabi bersabda: "Orang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang di hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat. (namun) ia telah mencaci maki si A, menuduh si B, memakan harta milik si C, menumpahkan darah si D dan memukul si E. Maka orang-orang tersebut diberi dari kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikannya telah habis sebelum diputuskan kepadanya, maka keburukan orang-orang tersebut (A sampai E) diambilkan dan dilempar kepadanya, lalu ia dilempar ke neraka." (HR Muslim dan al-Tirmidzi).
Hadits ini berkaitan dengan maaf lahir batin, yakni mengenai ketulusan memberi maaf tidak hanya dari ucapan, namun dari hati pun memberi maaf sehingga mereka tidak menuntut di akhirat kelak.
Selain itu, dilansir dari Serambi NEws, silaturahmi juga dapat menghapuskan dosa.
Silaturahmi dapat dilakukan dengan tetangga terdekat atau teman lama yang tak kunjung berjumpa.
Tujuannya untuk mencapai hubungan persaudaraan yang lebih dekat dan menambah relasi lebih banyak lagi.
Sementara itu, Ustaz Maulana juga menambahkan jika di zaman Nabi, silaturahmi sangat dianjurkan terlebih saat Ramadhan.
Hal ini dikarenakan silaturahmi dapat menghapuskan dosa kepada Allah dan dosa pada diri.
"Tapi kaitannya dosa pada sesama belum terhapus maka diperlukan saling mengunjungi untuk meminta maaf dan memaafkan," kata Ustaz Maulana kepada Kompas.com, Kamis (21/5/2020).
Pada zaman Rasulullah, saat hari raya, para sahabat dan Nabi saling bertemu dan mengucap Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Artinya: "Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |