Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Opor ayam menjadi kuliner khas Lebaran yang tak boleh terlewatkan.
Setiap Lebaran, opor ayam selalu terhidang di meja makan.
Biasanya opor ayam dinikmati saat Lebaran dengan tambahan ketupat atau lontong.
Namun, kamu juga bisa menggunakan nasi sebagai pendampingnya.
Dilansir dari Tribun, Opor Ayam jadi hidangan wajib yang harus ada saat merayakan Idul Fitri.
Makanan ayam bersantan ini biasanya menjadi favorit di Indonesia.
Dan biasanya, akan ada banyak opor ayam tersaji mengingat akan banyaknya keluarga yang berkumpul.
Namun, kadang kamu juga takut jika opor ayam yang kamu buat tersisa banyak dan jadi cepat basi.
Eits! Tapi tenang saja, Grid.ID punya tips agar opor ayam bikinan kamu tidak mudah basi.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (24/5/2020), berikut 3 tips memask opor ayam dari Chef Hotel Santika Cirebon, Aguk Prasetiyo, agar tidak mudah basi.
1. Cara masak opor ayam yang tepat
Chef Aguk mengatakan bahwa untuk membuat opor ayam ada dua cara agar santan tidak mudah pecah.
Pertama kamu bisa menumis bumbu lalu dimasak bersama santan.
Lalu jika sudah matang masukkan air dan ayam.
Selain cara tersebut, kamu bisa menumis bumbu kemudian memasukkan ayam.
Masak sampai setengah matang baru kemudian masukkan santannya.
"Lebih bagusnya pakai cara yang pertama, jadi bumbu ditumis lalu masukkan santan dan dimasak sampai wangi. Baru dimasukkan air dan ayam kemudian dimasak sampai matang," papar Aguk kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).
Baca Juga: Bukan Ketupat dan Opor Ayam, Luna Maya Akui Cuma Makan Urap saat Lebaran
Dengan cara yang pertama, bumbu akan jadi lebih kental.
Lalu santan juga akan lebih matang, dan tidak mudah basi.
Opor ayam dengan langkah pertama memerlukan waktu memeasak selama 30 sampai 45 menit.
Untuk membuat opor ayam lebih tahan lebih lama, kamu bisa menyangrai dahulu bumbu dapurnya sebelum dihaluskan dan ditumis.
2. Masak menggunakan api kecil
Opor ayam merupakan makanan dengan santan sebagai bahan utama.
Santan merupakan bahan makanan yang membutuhkan perhatian khussu dalam mengolahnya.
Jika pengolahannya tidak tepat akan mudah pecah dan kualitasnya menurun.
Saat memasak opor ayam usahakan menggunakan api kecil dan harus sering diaduk.
Baca Juga: Di Indonesia Ada Opor, Inilah 8 Makanan Khas Idul Fitri dari Berbagai Negara Lainnya
Kalau kamu menggunakan api besar, santan yang kamu masak akan mudah pecah.
Selain itu penggunaan api besar juga berpengaruh pada tingkat kematangan daging ayam.
Api besar bisa menyebabkan daging ayam tidak matang merata dan bumbu kurang meresap.
"Kalau apinya besar kan proses masaknya akan cepat jadi tidak bagus. Bumbunya tidak meresap di ayam tapi bisa menguap begitu saja. Untuk segi kualitas kurang pas," terang Aguk.
Baca Juga: Selalu Tampil Kompak, Contek Yuk Gaya Busana Lebaran Ala Keluarga Hermansyah!
3. Kualitas bahan
Selain dua hal di atas, untuk kualitas bahan juga sangat memengaruhi rasa opor.
Gunakan ayam dan santan yang segar.
Dalam hal ini, santan memegang peranan kuat.
Maka dari itu jangan gunakan santan yang sudah berada lama di suhu ruang.
Hal ini bisa membuat opor cepat basi saat sudah matang.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |