"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk Covid-19," jelas dia.
Lantas, apa saja yang perlu kita pahami soal new normal ini?
Baca Juga: AL, EL, dan Dul Dapat Amplop THR Tebal dari Irwan Mussry, Kira-Kira Berapa ya Jumlahnya?
Imbauan dari WHO:
Hal pertama yang perlu diketahui adalah konsep pola hidup normal baru ini merupakan salah satu yang diimbau oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Dalam unggahan melalui Twitter-nya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah suatu wilayah atau negara untuk melonggarkan pembatasan terkait pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah mendidik, melibatkan, dan memberdayakan masyarakatnya untuk hidup di bawah new normal.
Imbauan dari Presiden Joko Widodo:
Meski mengaku terus mengupayakan berbagai cara untuk menekan jumlah kasus dan mengatasi pandemi yang terjadi, Presiden Joko Widodo kini meminta masyarakat untuk hidup berdampingan dan berdamai dengan virus corona.
Hidup tidak bisa seterusnya dalam pembatasan yang terlalu ketat karena banyak hal yang terdampak.
Masyarakat diperbolehkan kembali beraktivitas dengan tetap menaati aturan kesehatan yang berlaku.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Covid19.go.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |