"Ini blm termasuk PDP & ODP anak yang menurut WHO harusnya juga diumumkan," imbuhnya.
Menurutnya, transparasi data terkait kasus covid-19 ini harus dipaparkan secara detail dan jelas sebelum menerapkan new normal.
"Transparansi data adalah acuan utama untuk memahami situasi saat ini," ujarnya.
"Pemerintah perlu memberikan informasi yg lengkap dan transparan terkait penyebaran virus."
"Serta langkah-langkah konkrit pencegahan resiko penyebaran virus yg lebih besar dalam menghadapi 'new normal', khususnya pada anak-anak," sambungnya.
Sebelum menjalankan new normal dan membuka kembali instansi pendidikan, AHY meminta pemerintah dapat meyakinkan hati para orangtua terlebih dahulu.
Hal ini agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat dan menjamin kebebasan anak-anak untuk beraktivitas di luar rumah dengan aman dan nyaman.
Wacana “new normal” & pembukaan kembali sekolah menimbulkan dilema. Di satu sisi, berarti aktivitas pendidikan bisa kembali ke sekolah. Di sisi lain, kita menangkap kekhawatiran orang tua soal kesiapan sekolah menerima kembali anak-anak ditengah resiko tinggi terpapar Covid-19.
— Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (@AgusYudhoyono) May 29, 2020
"Para orang tua perlu diyakinkan dengan data, fakta & langkah nyata bahwa pemerintah hadir untuk memastikan keamanan & kesehatan anak-anak saat kembali beraktivitas di luar rumah, bebas dari ancaman terpapar Covid-19," pungkasnya. (*)
Paula Verhoeven Curhat Kangen Anak, Mama Kangen Pengin Bobok Bareng Kiano Kenzo, Baim Wong Tak Izinkan Ketemu?
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |